“Parlemen harus diisi 30 persen perempuan, dan organisasi bertanggung jawab agar organisasi ini mampu beraktualisasi, berimprovisasi dan menunjukan eksistensi di Kabupaten Sijunjung. Melalui KPPI, bersama-sama kita saling berkolaborasi serta saling bergandengan tangan sehingga nanti kita bisa menambah jumlah perempuan di legislatif kita dari yang saat ini 4 orang bisa bertambah minimal 30 persen” katanya.
Menurutnya, Aktualisasi yang dimaksudkan adalah bahwa anggota dari organisasi ini mampu menjadi perwakilan masyarakat secara khsusus kaum perempuan, dengan kualitas dan integritas yang baik serta berimprovisasi dalam pengembangan politik dan eksistensi Politik di tengah tengah masyarakat
“Yang mengisi harus orang baik. Jangan sampai yang terpilih cuma karena uang. Tetapi tidak punya referensi untuk kepentingan rakyat, jangan mau jadi anggota dewan kalau tidak punya dasar. Keterwakilan perempuan di Politik menjadi objek partai politik saja. Saatnya kita menjadi subjek atau perhatian utama di Partai,” ujarnya
Yusni juga menyampaikan terima kasih kepada bupati Sijunjung yang telah memberikan dukungan kepada KPPI dan sekarang bagaimana KPPI meningkatkan SDM kader perempuan, sehingga tidak hanya memenuhi kuota saja, namun diperlukan adanya pendidikan politik bagi perempuan dalam kiprahnya di dunia perpolitikan.
“Sekarang kita di KPPI ini harus optimis potensi diri semakin berkembang pesat. Ketika kita berada di KPPI, kita tinggalkan dulu baju partai yang kita sandang demi persatuan dan kesatuan di KPPI,” katanya. (*)














