Sementara itu, Sekretaris Dinas Pariwisata Sumbar, Yuli Trisusanti mengatakan, tuntutan dunia bisnis saat ini begitu tinggi. Sehingga pemerintah dalam hal ini juga memiliki tanggungjawab penuh untuk meningkatkan sumber daya manusia (SDM) masyarakatnya agar memiliki daya saing yang tinggi.
Kegiatan ini juga bertujuan realisasasi program Pemerintah Provinsi Sumatra Barat yang akan melahirkan 100.000 milenial entrepreneur.
Lanjutnya, dengan sertifikasi yang dilatih dan dikeluarkan langsung oleh LSP, maka para barista yang ikut dalam pelatihan tersebut ketika lulus dari pelatihan berbasis penempatan kerja tersebut memiliki kompetensi yang handal dibidangnya.
“Ini adalah salah satu upaya pemerintah dalam meningkatkan SDM tenaga pariwisata. Dan ini kali pertama kita gandeng LSP dalam meningkatkan kompetensi barista di Sumbar. Artinya, mereka yang kompeten nantinya memiliki keahlian yang bagus, karena diuji langsung oleh para profesional di bidang kopi,” ujarnya.
Lanjutnya, pelatihan berbasis penempatan kerja ini juga yang pertama untuk para barista. Sehingga nantinya ketika usai mengikuti program pelatihan dan sertifikasi, maka akan segera disalurkan ke beberapa perusahaan kafe kopi.
“Nanti setelah ini, akan kita salurkan ke beberapa lini usaha kafe di Kota Padang. Dan tentu kami akan lebih mudah menyalurkannya karena para peserta sudah tersertifikasi kompeten diprofesinya sebagai barista,” ucapnya.
Dirinya menambahkan, ada 400-an barista di Sumbar, keberadaan mereka sangat penting dalam meningkatkan dunia pariwisata, karena sertifikat kompetensi barista sangat diakui dunia kerja. “Saya harap semua peserta sertifikasi barista bisa lolos seratus persen,” tuturnya.
“Sebenarnya berbayar 1,5 juta per orang, namun karena sertifikasi ini difasilitasi pemprov, maka sertifikasi menjadi gratis,” tuturnya. (*)














