“Saya berharap, program ini terus berlanjut pada tahun berikutnya dan sama-sama kita sukseskan. Semoga anak-anak kita dapat memberikan penampilan terbainya hendaknya,” ucapnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Puji Basuki mengatakan, GSMS ini merupakan program yang dijalankan Direktorat Pengembangan dan Pemanfaatan Kebudayaan, Dirjen Kebudayaan Kemdikbudristek RI, dalam bentuk program seniman memberikan pembelajaran kesenian, nilai budaya dan/atau objek pemajuan kebudayaan lainnya, yang tertuang dalam undang-undang pemajuan kebudayaan pada kegiatan ekstrakuriluler di SD dan SMP.
“Pada 2021, Pemkab Sijunjung mendapatkan 30 sekolah (SD dan SMP) yang mendapatkan program ini yang tersebar di delapan kecamatan. Sedangkan Tahun 2022, Pemkab Sijunjung mendapatkan 11 sekolah pelaksana GSMS,” ujarnya.
Puji menyampaikan, kegiatan pembelajaran GSMS Ttahun 2022 dilaksanakan dalam rentang waktu selama empat bulan, mulai Juli, Agustus, September dan Oktober, dengan total pertemuan 19 kali pembelajaran dalam tiga bidang seni, yaitu seni tari, seni musik dan seni teater (randai, dan drama tari).
“Hasil dari kegiatan GSMS ini akan ditampilkan juga pada kegiatan Festival Matrilineal Alek Mandeh dan juga pada kegiatan lain di Kabupaten Sijunjung nantinya,” ujar Puji.
Data GSMS Sijunjung Tahun 2022, tambah Kadis Puji Basuki, adalah SMPN 10 Sijunjung (Musik), SMPN 16 Sijunjung (Musik), SDN 16 Padang Sibusuk (Teater), SDN 13 Limo Koto (Tari), SDN 18 Kumanis (Tari), SDN 31 Muaro (Tari), SDN 33 Kandang Baru (Musik), SDN 14 Mundam Sakti (Tari), SDN 12 Rumbai (Randai), SDN 9 Tanjung Gadang (Tari), dan SDN 9 Kunpar (Musik). (*)














