Untuk siswa yang lolos dalam kompetisi kali ini, Kakanwil bersama jajarannya siap memberikan dukungan penuh dan motivasi. Mudah-mudahan perwakilan madrasah Sumbar ini bisa memberikan yang terbaik dan memacu madrasah lain untuk ikut di kompetisi yang sama.
Menurutnya, kompetisi robotik madrasah menjadi salah satu ajang dalam menyiapkan generasi Indonesia 2045 dalam menghadapi era Cybion (Cybernetics, Biologi and Ontology).
“Robotik melatih motorik siswa. Melatih motorik sangat penting. Dalam robotika, siswa belajar merangkai dan menyusun komponen mekanik menjadi berbagai macam bentuk,” ucapnya.
Di samping paham dengan ilmu agama, siswa madrasah juga bisa menguasai ilmu teknologi, sehingga siswa madrasah memiliki daya saing di dunia kerja.
Adapun enam madrasah yang lolos seleksi administrasi dan makalah, serta video yang dilakukan tanggal 28-29 Oktober kemarin, yakni untuk kategori robot inovasi yang lolos adalah pertama, Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Tarbiyah Islamiyah Canduang dengan peserta Fajar Heru Tama dan Hamidah Azkia. Kedua, MAN 1 Bukittinggi, dengan peserta Uswatun Hasanan dan Hanifa Rahmi.
Ketiga, MTsN 6 Kota Padang, Sumatra Barat, dengan peserta Alif Sulthan dan Andini Eliana Naurif. Dan keempat, MIN Bukittinggi, dengan peserta Muhammad Viqran Antona dan Fadhel Al Kiram.
Untuk Kategori Mobile Robot, yakni MIN Bukittinggi dengan peserta Airin Shezfa Ameera dan Barra Khalfani Aretha. Terakhir, Kategori Battle Robot, Madrasah Aliyah Swasta (MAS) Tarbiyah Islamiyah Canduang, dengan peserta Duta Prayuda Putra dan Mufdi Ul Fauzi.
Sementara MAN 2 Pasaman Barat, masuk dalam kategori cadangan dengan peserta Nurhidayah dan Shervi Andi Riani untuk kategori Robot Inovasi. (*)














