Anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama sosialisasi Stunting di Kantor Camat Ampek Angkek, Kab. Agam, Sabtu (19/11/2022). IST.
HARIANHALUAN.id – IQ anak-anak Indonesia berada dirangking 130 dari 199 negara di dunia. Sedangkan di Asia IQ anak anak Indonesia di rangking 10. Satu tingkat dari negara Timur Leste dan satu tingkat di bawah anak-anak negara Laos.
Hal tersebut disampaikan anggota Komisi IX DPR RI, Ade Rezki Pratama, ketika mengelar kegiatan konsolidasi dengan pemangku kebijakan tingkat daerah dalam percepatan penurunan Stunting di Kantor Camat Ampek Angkek, Kabupaten Agam Provinsi Sumbar, Sabtu (19/11/2022).
Menurut Ade, modal dasar IQ tumbuh dan berkembang ketika emrio atau janin di dalam seorang ibu. Emrio tersebut harus dijaga dengan memberikan nutrisi yang cukup.
“Pada tahun 2045 atau 100 tahun Indonesia Merdeka, target Stunting kita hanya satu digit. Tujuannya meningkatkan rata rata IQ anak Indonesia menuju negara maju dan generasi emas,” kata Ade.
Ia menjelaskan, Stunting mempunyai korelasi dengan perceraian suatu keluarga. Jika di dalam keluarga antara ayah dan ibu sering bertengkar maka akan terkait dengan pola asuh anak.
“Ayah dan ibu sering bertengkar maka konsentrasi ibu akan berkurang apalagi ibu tidak mampu menyusui anak karena memikirkan permasalahan keluarga,” ujar Ade lagi.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Sumbar, Fatmawati mengatakan jika orang tua yang memiliki bayi bercerai maka emosi si ibu tidak akan stabil dan akan mempengaruhi produksi Air Susu Ibu (ASI).
“Ketika ASI tidak ada dan bayi tidak disusui maka anak akan kurang gizi. Akhirnya apa anak anak akan menjadi Stunting,” ucapnya.(*).














