“Kami harapkan apabila ada isu atau berita yang tidak jelas, jangan terlalu cepat menilai dan mengambil keputusan. Tanya dan konfirmasi dulu kepada kami di nagari, karena wali nagari adalah diamanahkan kita bersama. Insyaallah saya masih komitmen, karena saya punya prinsip apa yang bisa saya berikan untuk nagari bukan apa yang nagari berikan buat saya,” ucapnya.
“Karena setiap saya terkendala terkait keuangan. Alhamdulillah, dua donatur saya selalu membantu di antaranya Mulyadi (anih Mong) dan Syafruddin (bang tok). Jangan membuang isu yang tidak bertanggungjawab,” tutur Zainak.
Ia melanjutkan, seperti saat MTQ tingkat Kecamatan VII Koto tahun 2021 ada isu tidak ada musyawarah. Itu salah, karena tahun 2019 telah dilaksanakan musyawarah pembentukan panitia MTQ, tapi berhubung saat itu mulai mewabahnya Covid-19 kegiatan diundur tahun 2021.
“Tanpa adanya anggaran di nagari, kita bisa mengumpulkan dana dari donatur ranah dan rantau sebanyak RP62 juta dan dari kecamatan sebanyak Rp23 juta. Artinya, bersama kita bisa. Apabila Al-Qur’an yang kita baca sebagai kitab suci, kita sebagai orang Islam yang beriman, yakinlah setiap apa yang kita perbuat akan dipertanggungjawabkan dikemudian hari, karena setiap orang dan pemimpin dirinya, pemimpin keluarga dan pemimpin di nagari akan mempertanggung di hadapan Allah SWT nantinya. Masukan dan saran sangat kami harapkan untuk kemajuan Nagari Lareh Nan Panjang Selatan, sebagai nagari yang baru dimekarkan tahun 2016 dan belum memiliki kantor,” katanya.
Alhamdulillah, kata Zainal, Nagari Lareh Nan Panjang Selatan telah memiliki tanah milik nagari yang dihibahkan masyarakat tahun 2019 dan telah dilaksanakan pembangunan pondasi dengan luas bangunan 18X22 m2 dan luas tanah 169 m2. Walau kantor masih menumpang di rumah masyarakat, tapi dengan kebersamaan pasti bisa melaluinya. “Kami mengucapkan terima kasih atas kebersamaan kita. Untuk siapa lagi, kalau bukan kita. Terima kasih,” tutur Zainal. (*)














