HARIANHALUAN.id – Festival Cap Go Meh yang masuk ke dalam kalender iven pariwisata Sumatera Barat (Sumbar) ternyata selalu memberikan kesan menarik dan unik. Festival penutup perayaan Imlek pada tahun 2023 itu pun tetap berjalan dengan lancar dan sukses.
Salah seorang penonton dan pengunjung yang sengaja menyempatkan waktu menyaksikan festival Cap Go Meh, Putri mengaku terhibur. Pasalnya, festival tersebut unik dan menarik disaksikan karena itu merupakan tradisi etnis Tionghoa.
“Cukup ramai yang menyaksikan, tidak hanya warga Tionghoa saja, namun lebih banyak juga warga Kota Padang yang tidak berasal dari Tionghoa. Ada barongsai, sipasan, dan penampilan menarik lainnya yang begitu meriah disuguhkan dalam acara tersebut,” ungkap Putri saat diwawancarai oleh Haluan, Jumat (10/2).
Ia menyebutkan, festival semacam ini menurutnya patut untuk dipertahankan dan dikembangkan ke depannya. Karena selain bisa menghibur dengan beragam penampilan, juga akan menyedot perhatian wisatawan untuk datang berkunjung ke Kota Padang.
“Saya rasa ke depan perlu dikembangkan dan harus lebih banyak lagi promosinya sebelum kegiatan dimulai supaya wisatawan lebih banyak lagi yang datang ke Padang. Karena secara tidak langsung saat festival juga akan menggerakkan perekonomian,” ucapnya.
Sementara itu, Wali Kota Padang Hendri Septa saat menghadiri iven mengaku sangat bangga dan mengapresiasi seiring berlangsungnya dengan semarak Festival Cap Go Meh di Kota Padang yang dipusatkan di bawah Jembatan Siti Nurbaya, Minggu (5/2) sore.
Seperti diketahui, Festival Cap Go Meh kali ini merupakan event puncak dari perayaan Tahun Baru Imlek 2574/2023. Event tersebut sudah menjadi tradisi etnis Tionghoa setiap momentum perayaan Tahun Baru Imlek di Kota Padang.Adapun pada festival Cap Go Meh yang mengambil tema “Cap Go Meh adalah Kita” ini menyajikan sesuatu yang berbeda dari sebelum-sebelumnya.
Hal itu dikarenakan semua masyarakat terlibat dan saling berkolaborasi. Selain menampilkan arak-arakan Kio dan Sipasan serta Barongsasi oleh etnis Tionghoa, acara pun semakin meriah karena juga ada penampilan naga dari Brimob Polda Sumbar, Fire Dance dari Bali, marching Band IPDN Baso hingga Reog Singo Budoyo dari Dharmasyara.
“Atas nama pribadi dan Pemerintah Kota Padang, kita sangat menyambut baik perayaan Cap Go Meh oleh warga keturunan Tionghoa yang digelar setiap tahun ini. Kegiatan ini sarat akan makna yang intinya untuk menjaga kelestarian tradisi warga Tionghoa. Apalagi event ini masuk kalender event pariwisata Kota Padang dan merupakan salah satu dari 77 kegiatan yang tercatat dalam kalender wisata Provinsi Sumbar tahun 2023,” ungkapnya.
Selanjutnya kata Wako, melalui Festival Cap Go Meh diharapkan dapat memberikan dampak terhadap peningkatan sektor pariwisata dan perekonomian masyarakat Kota Padang.
“Festival Cap Go Meh ini sangat unik dan melihatkan kebersamaan dan tolerasi sesama warga di Kota Padang. Kegiatan ini pun mampu mengundang wisatawan untuk datang ke kota yang kita cintai ini. Mudah-mudahan dengan meningkatnya jumlah kunjungan di Kota Padang, ekonomi kita kembali bangkit pasca pandemi Covid-19 yang lebih dua tahun mewabah,” ungkapnya.
Lebih lanjut orang nomor satu di Kota Padang itu pun mengungkapkan kekagumannya atas terdapatnya beragam etnis, suku, budaya dan agama yang ada di Kota Padang.
“Alhamdulillah, walaupun berbeda-beda kita semua selalu menjaga toleransi dan saling membantu di dalam bingkai bhinneka tunggal ika. Salah satunya terlihat pada perayaan Cap Go Meh ini, warga Kota Padang lainnya juga turut menyaksikan dan memeriahkannya. Hal ini menandakan bahwa Kota Padang adalah kota toleran, semoga kebersamaan ini selalu terjaga sampai kapanpun,” tukuk Wako Hendri Septa.
Sekretaris Himpunan Bersatu Teguh (HBT) Martin Makmur juga menambahkan, bahwa iven tersebut sudah dipersiapkan jauh-jauh hari supaya lebih matang dan menarik.
“Cap Go Meh merupakan rangkaian dan penutup dari perayaan Imlek. Berbagai atraksi yang pastinya menarik untuk dipertunjukkan,” ujar Martin yang juga merupakan Ketua Umum Federasi Olahraga Barongsai Indonesia (FOBI) Sumbar tersebut.Ia berharap, tidak hanya warga Tionghoa saja yang bisa menikmatinya, namun juga semua warga Kota Padang bahkan Sumbar dan se Indonesia bisa menikmati pertunjukan tersebut. (win)














