SAWAHLUNTO, HARIANHALUAN.ID – Sebanyak 530 orang miskin ekstrem atau 0,82 persen dari jumlah penduduk di Kota Sawahlunto. Data tersebut berdasarkan survei oleh Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Sawahlunto pada tahun 2022 sebelum kenaikan harga BBM.
Kepala Kantor BPS Sawahlunto, Yerison Buchari mengatakan kemiskin ekstrem adalah masyarakat yang tidak mampu memenuhi kebutuhan dasar dan akses informasi terhadap pendapatan dan layanan sosial. Mereka tidak mampu memenuhi pengeluaran Rp11.900 per kapita per hari.
“Perlu upaya yang lebih besar untuk mengangkat masyarakat dari kemiskinan ekstrim. Strategi yang mungkin dilakukan dengan menurunkan beban pengeluaran, meningkatkan pendapatan dan memperkecil wilayah kantong kemiskinan,” katanya di Kantor BPS, Senin (13/2).
Meski begitu, penduduk miskin di kota itu turun menjadi 2,28 persen pada tahun 2022. Sebelumnya, penduduk miskin Sawahlunto, turun 2,38 persen pada tahun 2021 atau 1.470 penduduk miskin di Sawahlunto. Dengan angka itu, Kota Sawahlunto masih berada di puncak dengan penduduk miskin paling sedikit di Indonesia. (uga)














