PADANG, HARIANHALUAN.ID – Sumatera Barat akhirnya lega, setelah kajian sementara pemerintah menetapkan Bandara Internasional Minangkabau (BIM) tidak termasuk dalam daftar bandara yang diturunkan status atau kelasnya dari internasional menjadi domestik. Salah satu alasannya adalah karena BIM sebagai bandara yang strategis dan fungsinya masuk dalam pariwisata, perbatasan, dan pintu masuk wisatawan mancanegara.
“Alhamdulilah dengan status bandara internasional, tentunya akan semakin memperlancar program Visit Beautiful West Sumatera (VBWS) tahun 2023,” kata Kepala Dinas Pariwisata Sumbar yang diwakili Kepala Bidang Pengembangan Sumber Daya Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Ekraf) Drs. Raymon MPd., saat membuka Bimbingan Teknis bagi Pelaku Ekraf angkatan III, sub kegiatan fasilitasi dan pengembangan kompetensi sumberdaya manusia ekraf, di Hotel Truntum, Selasa (21/2).
Menurut Raymon, dengan status bandara internasional, tentunya akan banyak membuka peluang bagi kedatangan wisatawan mancanegara. Justru itu, para pelaku ekonomi kreatif harus bisa meningkatkan kompetensinya agar mampu bersaing dalam memasarkan produk mereka.
Permasalahan besar bidang pariwisata yang harus segera dibenahi saat ini, menurut Raymon, adalah keramahtamahan, kebersihan, serta masalah kemacetan dan parkir.
Semua permasalahan tersebut, harus diperbaiki jika Sumbar ingin mendatangkan wisatawan sebanyak-banyaknya. Sebab, wisatawan yang datang ke suatu daerah, tentunya menginginkan pelayanan yang maksimal, penuh keramahtamahan, lokasi yang bersih serta bebas dari kemacetan.
Ia berharap melalui bimtek ini, dunia pariwisata Sumbar akan semakin berbenah untuk menyambut wisatawan yang bakal datang ke Sumbar.
Ketua Panitia Pelaksana kegiatan yang juga Adyatama Pariwisata dan Ekraf Dinas Pariwisata Sumbar Ricky Suryadi S.ST Par, M.Par., menyebutkan, kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari, Selasa-Rabu (21-22/2) di Hotel Truntum.
“Ada 50 peserta, semuanya pelaku ekraf dari berbagai daerah di Sumbar. Yakni, Kota Padang, Sawahlunto, Dharmasraya, Sijunjung dan Pesisir Selatan,” kata Ricky.
Kegiatan ini, menurut Ricky, juga diinisiasi oleh anggota DPRD Sumbar Rico Alviano, ST., dari dana pokok pikiran (Pokir) nya. (atv)














