Oleh karena itu, katanya, dengan adanya pelatihan jurnalistik dan nantinya lewat pemberitaan di haluan dapat dapat bahu membahu ranah dan rantau atau perantau dengan kampung halaman hendaknya seiring sejalan, sehingga tujuan untuk memajukan daerah bisa terealisasikan.
Hal yang sama juga disampaikan Pimpinan Redaksi Harian Haluan Revdi Iwan Syahputra, dengan dibukanya pelatihan jurnalistik ini mampu menghubungkan ranah dan rantau. Oleh karena itu, ia berharap haluan nagari mampu membaca potensi-potensi yang ada di nagari.
Dikatakannya, kepada para peserta pelatihan agar menerapkan UU Khusus Pers Nomor 40 tahun 1999. Menurutnya setelah dilakukan pelatihan selama ini, perangkat nagari umumnya memiliki kemampuan dasar menulis yang baik.
Revdi Iwan Syahputra juga memberi pemahaman, agar peserta pelatihan yang sudah dihadiahi kartu pers nantinya mampu mengurangi dan meminimalisir konotasi negatif masyarakat nagari terhadap pers.
“Hal ini kami yakini akan terjadi secara bertahap dengan dukungan peserta yang sudah punya referensi dan kebebasan mengenai pers,” katanya yang akrab disapa Ope tersebut. (fdi)














