HARIANHALUAN.id – Sikabau Nagari Parit, Koto Balingka Kabupaten Pasaman Barat diusulkan akan menjadi Nagari Smart Fisheries Village (SFV) yaitu program pembangunan desa perikanan yang berbasis penerapan teknologi informasi komunikasi dan manajemen oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP).
Loka Riset Sumber Daya Kementerian Kelautan dan Perikanan Loka Riset Sumber Daya dan Kerentanan Pesisir (LRSDKP) pun telah melakukan peninjauan langsung ke lapangan pada Senin (6/3)/ Utusan KKP tersebut disambut oleh Wakil Bupati Risnawanto berserta jajaran.
Kepala UPT LRSDKP Kementerian Kelautan dan Perikanan Nia Naelul Hasanah Ridwan memaparkan potensi dan produksi yang diperoleh dari penerapan konsep Smart Fisheries Village (SFV). Hal ini merupakan tindak lanjut dari program nasional dalam pembangunan desa dengan kearifan lokal, khususnya di bidang maritim.
“Strategi pembangunan desa terus mengalami perubahan dari waktu ke waktu sesuai dengan periode pembangunan untuk menemukan strategi yang paling efektif dalam suatu kurun waktu tertentu. Pengembangan potensi desa berbasis kearifan lokal dipandang sebagai salah satu strategi pembangunan desa yang cukup efektif,” ujarnya.
Nia menyatakan, berbagai potensi yang dimiliki oleh desa sangat menarik untuk dikembangkan, salah satunya adalah potensi di bidang perikanan. Pembangunan potensi perikanan desa telah menjadi salah satu Program Prioritas KKP tahun 2022-2024 dalam wujud pengembangan kampung perikanan budidaya berbasis kearifan lokal.
“Sebelumnya KKP telah menginisiasi pengembangan Desa Inovasi/Desa Mitra. Untuk mendukung program kemudian digagas program SMART Fisheries Village, yaitu konsep pembangunan untuk memperkuat kemandirian desa berbasis usaha perikanan. Pengembangan SFV bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi, komunitas pekerja, pelestarian lingkungan dan penerapan teknologi digital,” ujarnya.
Wakil Bupati Risnawanto menilai program SFV tersebut akan memberikan nilai pembangunan yang cukup besar terhadap daerah. Terutama untuk pengembangan daerah di pesisir pantai.
“Makanya kita berharap sekali program ini berjalan dan terlaksana di Kabupaten Pasaman Barat. Apalagi program itu hanya tiga di Provinsi Sumbar dan satu di Kabupaten Pasaman Barat,”katanya.
Ia menekankan perlunya penguatan koordinasi jajaran pemerintah daerah untuk merealisasikan usulan Nagari Sikabau dalam program SFV KKP.
“Program ini kami harapkan berhasil. Setelah berhasil kami berharap juga berkelanjutan. Karena ini bagus untuk membangkitkan suatu wilayah sehingga menjadi maju,” katanya.
Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Dinas Perikanan Zulfi Agus bahwa tujuan dari program Smart Fisheries Village untuk menjadikan suatu desa menjadi desa mandiri dengan melibatkan beberapa sektor.
“Lokasi yang diusulkan ini nantinya akan menjadi desa perikanan cerdas. Program ini didanai oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan selama tiga tahun sesuai MoU antara Bupati dan Kementerian,” katanya.
Ia melanjutkan, pada tahun ini akan dikucurkan anggaran Rp500 juta untuk kegiatan pelatihan- pelatihan terkait perikanan, pariwisata, selam, transplantasi karang dan media informasi dan komunikasi.
“Goalnya nanti desa tersebut akan mandiri. Tentunya akan menciptakan mata pencaharian tambahan bagi masyarakat sehingga meningkatkan perekonomian masyarakat tersebut,” ujarnya. (ows)














