HARIANHALUAN. id – Masyarakat Kelistrikan Indonesia (MKI) Sumbar menggelar musda di Hotel Kyriad Bumiminang Kota Padang, Kamis (9/3) sebagai salah satu program prioritas tahun ini. Musda ini diharapkan menjadi momentum untuk MKI ambil andil dalam perkembangan energi di Indonesia kedepannya.
Ketua Pengurus MKI Sumbar, Insannul Kamil, mengatakan kegiatan Musda ini penetapan pengurus dan program kerja untuk periode 2023-2026. Musda yang dirangkum dengan seminar nasional tentang transisi energi dengan tema “Strategi Mewujudkan Ekosistem Kendaraan Listrik: Komitmen Indonesia Mencapai Net Zero Emission”
“Seminar kali ini menjadi hal yang sangat super prioritas, bagaimana indonesia membangun ekosistem kendaraan listrik. Namun ini menjadi tugas bagi kita semua agar hal ini dapat terwujud. MKI Sumbar ingin berkontribusi penuh untuk mendukung program pemerintah,” ujarnya.
Insannul Kamil menjelaskan, MKI Sumbar ikut andil untuk berpartisipasi dalam perkembangan energi yang begitu masif secara global, seperti isu yang berkaitan dengan perubahan iklim, net zero emission 2060, transformasi kendaraan listrik. Apalagi, Indonesia memiliki modal yang besar untuk produk kendaraan elektrik dan perkembangan transisi energi kedepannya.
“Partisipasi MKI Sumbar dalam bentuk pokok pikiran dan ide dalam upaya Indonesia untuk menjaga komitmen terhadap Net Zero Emission. Kemudian dilanjutkan dengan penguatan ekosistem yang dilakukan. Inilah yang menjadi poin dasar untuk tema seminar nasional kali ini dengan menghadirkan pembicara yang ahli di bidangnya,”tambahnya.
Menurut, Insannul Kamil butuh kolaborasi dengan setiap elemen masyarakat, pemerintah dengan mengeluarkan regulasi. “Pada intinya perlu kolaborasi dari semua pihak, tidak bisa berjalan dengan sendiri, baik itu pemerintah MKI Sumbar atau masyarakat yang peduli dengan ekosistem ini. Dan ini menjadi tantangan terbesar yang harus kita hadapi. Termasuk di Sumbar harus siap menghadapinya,” katanya.
Dalam kesempatan yang sama Wakil Gubernur Sumbar, Audy Joinaldy, menyampaikan transisi energi merupakan isu utama saat ini. Terutama dalam konversi kendaraan bahan bakar ke kendaraan listrik.
“Peralihan penggunaan kendaraan konvensional berbahan fosil ke kendaraan elektrik ini disebabkan ketersediaan bahan bakar fosil yang mulai langka dan tidak membuat polusi udara. Untuk di Sumbar sendiri baru tiga daerah yang memiliki Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU), yaitu Payakumbuh, Padang, dan Kota Solok,” ujarnya.
Audy menambahkan, sesuai instruksi dari pemerintah pusat untuk menggalakkan penggunaan kendaraan elektrik ini, pemda secara perlahan akan mendukung sehingga komitmen Indonesia Net Zero Emission tercapainya dan tentunya ramah lingkungan.
Dalam seminar nasional ini menghadirkan pembicara dari Kementerian ESDM, Kadin Indonesia, Ketua Umum MKI Pusat Evy Haryadi, Toyota Motor Manufacturing Indonesia, Peneliti Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Perkumpulan Pemangku Kepentingan Penunjang Jasa Ketenagalistrikan (PPKPJK) dan peneliti dari Universitas Andalas dan MKI. (dft)














