“Kebutuhannya untuk lakilaki dan perempuan. Makanya saya berpesan kepada PMI yang akan berangkat bahwa kelangsungan dari penempatan ini ke depannya tergantung pada
kinerja mereka .
Kalau kinerja PMI Indonesia dianggap baik oleh Malaysia, maka kita bisa bersaing dengan tenaga kerja dari negara Myanmar dan Nepal karena
tenaga kerja yang dibutuhkan
ribuan,” ujarnya.
Dikatakannya jumlah awal yang dibutuhkan Hartalega sebenarnya sebanyak 500 orang tapi karena kondisi pandemi, terjadi kondisi yang tidak
diinginkan.
Dikatakannya untuk operator di Malaysia gaji pokoknya berkisar 1.500 Ringgit atau sekitar Rp5 juta. Itu di luar
tunjangan dan di luar kerja lembur.
Pada tahun 2023 ini PT AMP dikatakannya baru mengirim 200 orang ke Malaysia. Tetapi untuk job order (permintaan) untuk 1.5000 PMI ke
Malaysia .
“Kalau kondisi lancar-lancar saja, target kita untuk tahun ini bisa mengirim hingga 3 ribu PMI. Kita juga akan ada penempatan ke negara-negara lain juga.














