HARIANHALUAN.id – Kepengurusan Komunitas Saiyo Jelantah masa bakti 2023-2025 resmi dilantik dan dikukuhkan oleh Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Barat Asben Hendri di Pangeran Beach Hotel, Kota Padang Rabu (15/3) kemarin.
Pelantikan itu menjadi tonggak legalitas awal bagi Komunitas Saiyo Jelantah untuk terus bergerak dalam upaya menularkan semangat pemanfaatan kembali minyak bekas penggorengan atau minyak jelantah sebagai bahan dasar energi terbarukan jenis Bio Diesel.
“Komunitas Jelantah Saiyo telah bekerjasama dengan sejumlah Bank Sampah. Jadi masyarakat bisa mengumpulkan minyak bekas penggorengan ke unit-unit bank Sampah yang tersedia untuk ditukar dengan uang ataupun tabungan emas,” ujarnya kepada Haluan.
Dicky menuturkan, berdirinya Komunitas Jelantah Saiyo, tidak terlepas dari fakta bahwasanya bekas minyak goreng yang setiap harinya dihasilkan oleh rumah tangga maupun pelaku UMKM, kerap menjadi bahan pencemar lingkungan karena dibuang sembarangan.
Padahal, menurut Dicky, Minyak Jelantah berpotensi untuk dijadikan salah satu bahan bakar energi alternatif terbarukan jika diolah dengan benar dan tepat. Sebagaimana yang telah diterapkan di sejumlah negara maju.
Meskipun saat ini gerakan Komunitas Jelantah Saiyo baru sebatas penyediaan wadah pengumpulan minyak jelantah dari masyarakat saja. Namun ia mengakui bahwa gerakan ini kedepannya akan diproyeksikan ketahap pengolahan minyak jelantah menjadi bio diesel
“Arahnya memang sudah kesana. Namun itu tentu kita lakukan secara bertahap dan berproses. Bahkan kita memimpikan Sumatra Barat untuk menjadi Role Mode pengolahan minyak jelantah menjadi Bio Diesel ini,” jelasnya
Gerakan penyelamatan lingkungan yang diinisiasi oleh Komunitas Jelantah Saiyo ini, juga diapresiasi oleh Anggota DPRD Sumbar dari fraksi partai Nasdem yakninya Irwan Afriadi . Ia bahkan menyebut gerakan ini sangat berpotensi dikembangkan ke seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Sumbar.
“Sumbar memiliki banyak UMKM yang menggunakan berkilo-kilo minyak goreng setiap harinya. Ini adalah salah satu potensi bagi Sumbar untuk mengembangkan energi terbarukan,” ucap Irwan Afriadi yang saat itu juga dilantik sebagai salah satu Dewan Pembina Komunitas Jelantah Saiyo ini.
Irwan menambahkan, gerakan positif yang digawangi oleh para pemuda Minang nan kreatif ini, harus didukung secara penuh. Sebab menuju, gerakan ini tidak hanya bisa menekan pencemaran lingkungan saja. Namun juga bisa memberikan nilai tambah ekonomis kepada masyarakat.
Dukungan serupa juga disampaikan Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Barat , Asben Hendri yang melantik dan mengambil sumpah para pengurus serta Dewan Pembina Komunitas Jelantah Saiyo Saat itu
“Gerakan ini sejalan dengan salah satu program yang sedang digalakkan pemerintah. Yakninya penciptaan energi terbarukan melalui Bio Diesel, serta pengurangan pencemaran lingkungan hidup,” ucapnya
Asben menyatakan, Pemprov Sumbar mendukung penuh eksistensi serta gerakan yang dibangun Komunitas Jelantah Saiyo dalam upaya penciptaan energi terbarukan, pengurangan pencemaran lingkungan serta penggerakan ekonomi masyarakat dari pemanfaatan kembali limbah minyak jelantah.
“Semoga gerakan ini bisa terus berkembang, berlanjut dan bisa disosialisasikan kepada seluruh masyarakat Sumbar. Pemprov Sumbar pasti mendukung penuh program ini,” tutupnya. (fzi)














