MENURUT Undang – undang RI No. 20 tahun 2003 Tentang sisdiknas dan Peraturan Pemerintah No. 19 tentang Standar Pendidikan Nasional.
Undang – undang No. 20 pasal 40 ayat 2 berbunyi :” Guru dan tenaga kependidikan berkewajiban menciptakan suasana pendidikan yang bermakna, menyenangkan, kreatif, dinamis, dan dialogis.”
Selain itu dalam pasal 19 ayat 1 berbunyi :” proses pembelajaran pada satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang dan memotivasi peserta didik untuk berparsitipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreatifitas dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.”
Pendidikan merupakan ujung tombak kemajuan dari suatu bangsa. Melalui pendidikan dapat meningkatkan sumber daya manusia suatu bangsa yang ada.
Melalui pendidikan yang berkarakter dapat menciptakan sumber daya manusia yang bermoral yang mengetahui baik buruknya dalam kehidupan.
Semakin derasnya arus globalisasi memberikan dampak yang besar bagi pendidikan di Indonesia. Pemerintah berusaha keras untuk meningkatkan kualitas pendidikan di negara ini, agar dapat bersaing dengan negara lain.
Salah satu cara memperbaiki kualitas pendidikan yaitu dengan memperbaiki proses pembelajaran. Pembelajaran tidak hanya menekankan pada hasil, tetapi juga proses dalam pembelajaran tersebut.
Pada dasarnya hasil belajar yang baik diperoleh karena proses yang berjalan dengan baik pula. Agar kegiatan belajar dan mengajar bisa lebih efektif, penggunaan media pembelajaran sangatlah dibutuhkan.
Media dibutuhkan agar peserta didik dapat menyerap materi belajar dengan baik. Bayangkan jika peserta didik hanya mendapatkan materi dari pengajar melalui penjelasan langsung tanpa media apapun.
Tentunya kegiatan belajar akan terasa sangat membosankan. Akibatnya, peserta didik akan kesulitan untuk memahami isi dari materi yang dipelajari.
Pembelajaran yang menyenangkan bukan berarti selalu diselingi dengan lelucon banyak, bernyanyi atau tepuk tangan yang meriah, tetapi pembelajaran yang menyenangkan itu dapat dikatakan apabila di dalamnya terdapat suasana yang rileks, bebas dari tekanan, aman dan menarik, bangkitnya minat belajar, adanya keterlibatan dan penuh perhatian dari peserta didik.
Sementara sebaliknya pembelajaran menjadi tidak menyenangkan apabila suasana tertekan, perasaan terancam dan suasana pembelajaran yang monoton.
Salah satu cara untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan menggunakan metode yang bervariatif dan dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat.
Metode adalah cara atau teknik untuk mencapai tujuan khusus tertentu. Dengan metode yang bervariatif guru tidak hanya terpaku menggunakan satu metode saja tetapi dapat melakukan beberapa metode.
Selain menggunakan dan menerapkan metode yang tepat salah satu cara untuk mewujudkan pembelajaran yang menyenangkan adalah dengan cara memainkan beberapa permainan (games) yang dapat menarik minat dan mata peserta didik terhadap pembelajaran yang sedang diajarkan oleh guru dan tenaga pendidik.
Penerapan konsep belajar sambil bermain sangat populer dan dapat dilakukan karena pada hakikatnya siswa memiliki motivasi tinggi untuk melakukan permainan atau games.
Kelebihan bermain sambil belajar adalah games / permainan yang dipilih adalah permainan yang memiliki unsur edukatif didalamnya sehingga selain peserta didik bisa merasa senang peserta didik juga bisa belajar.
Begitu banyak metode yang dapat dimanfaatkan dan dipergunakan oleh pendidik untuk dapat menarik siswa kedalam kegiatan pembelajaran yang seperti kita harapkan.
Jangan hendaknya dalam proses belajar mengajar terjadi siswa melaksanakan diluar keinginan kita.
Maka untuk itu sangat diperlukan sekali kejelian dan ketepatan dalam memilih dengan tepat model dan metode apa yang akan kita gunakan dalam membelajrkan suatu materi kepada siswa.
Salah satu diantara sekian banyaknya metode yang dapat dilakukan adalah dengan mengadakan suatu permainan. Permainan – perminan yang akan dilakukan ini berguna untuk menarik siswa masuk ke dalam lingkup lingkaran materi yang akan kita ajarkan.
Sehingga nantinya dengan permainan – permainan ini dapat membuat siswa kita untuk dapat selalu mengingat apa yang telah kita sampaikan sehingga nantinya akan membuat tingkat hasil belajar kognitif bahkan hasil belajar psikomotor siswa dapat meningkat.
Sekaligus dengan mengadakan permainan – permainan ini dapat membuat prose dalam belajar mengajar tidak begitu membosankan sehingga siswa bisa mengungkapkan kata-kata yang membuat kita bahagia “senangnya belajar dengan guruku”. (*)










