PADANG,HARIANHALUAN.ID —Pakar Pendidikan Universitas Islam Negeri (UIN) Imam Bonjol (IB) Padang, Dr, Muhammad Kosim, MA mengapresiasi kebijakan pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur Sumatra Barat Mahyeldi Ansharullah-Audy Joinaldy yang telah mengalokasikan 30 persen APBD Sumbar bagi sektor pendidikan.
Kosim menyebut, masyarakat Sumatra Barat pasti sangat berbahagia dengan adanya kebijakan ini, Namun demikian, Pemprov Sumbar perlu memberikan penjelasan yang seterang-terangnya kepada publik mengenai pengalokasian anggaran pendidikan yang cukup besar ini.
“Masyarakat perlu tahu kemana saja anggaran pendidikan itu dialokasikan. Masyarakat pun berhak untuk mengawal kebijakan ini. Sebab bagaimanapun dunia pendidikan Sumbar saat ini masih memiliki sejumlah PR besar,” ujarnya kepada Haluan Jumat (13/10).
Ia menegaskan, Sumatra Barat selama ini telah dikenal sebagai daerah yang sangat peduli, concern dan aware terhadap dunia pendidikan. Sejarah bahkan telah mencatat bahwa Sumatra Barat pernah melahirkan sejumlah tokoh intelektual dan cedikiawan penting yang pemikirannya telah mewarnai perjalanan bangsa Indonesia.
Atas dasar itu, Guna menggembalikan Marwah pendidikan Sumbar di tingkat Nasional, pemerintah daerah mesti memperhatikan kesejahteraan para guru dan tenaga pendidik yang menjadi ujung tombak pendidikan generasi penerus bangsa.
“PR yang paling mendesak untuk diselesaikan pemerintah daerah adalah aspek kesejahteraan guru. Saat ini masih banyak guru-guru di Sumatra Barat yang menerima gaji dibawah Upah Minimum Regional atau UMR,” tegasnya.














