Hidayat juga berharap, Festival Gamad ini daat digelar setiap tahun dan periodik, sehingga ada kesempatan untuk proses mewariskan kepada generasi penerus atau muda. “Kalau hanya sekedar pokir, bisa hilang lagi tahun besok. Jadi harus berkelanjutan. Kita apreiasi Dinas Kebudayaan dan kurator yang terlibat dalam penyelenggaraan Festival Gamad ini,” ucapnya.
Hidayat juga mengungkapkan, musik berkembang menurut selera pasar. Yang menjadi pertanyaan, apakah gamad ini harus bertahan dengan pakem yang ada atau perlu beradaptasi dimodifikasi sesuai selera zaman? “Saya pikir sebuah seni dan kebudayaaan beratraksi berubah sesuai perkembangan zaman sangat dimungkinkan,” ujarnya.
Ferry Yan Juneid, anak dari Almarhum Syofjan Yuneid (Yan Juneid), tokoh kreasi kesenian gamad mengatakan, kesenian gamad dipopulerkan tahun 1970. Mendiang orang tuanya berasal dari keluarga kesenian gamad yang ikut terlibat mempopulerkannya.
Ferry mengungkapkan, gamad perpaduan tentang nada, ada gerak, tari dan pantun. Uniknya gamad harus dimainkan dengan aturan-aturan. Tanpa aturan, misalnya antar japuik, (irama musik penggiring masuknya lagu gamad) maka musik gamadnya tidak akan muncul.
Gamad juga termsuk kesenian yang mengandung nilai-nilai adat dan budaya Minangkabau yang kuat. Ferry mengakui, kesenian gamad sekarang termasuk kesenian yang sudah langka. Namun, yang membuatnya bersyukur, kini ada generasi muda yang mulai menggeluti dan bermain kesenian gamad.
Padahal, dulunya gamad kurang digemari generasi muda, karena waktu itu generasi muda Sumbar marak menggandrungi band luar negeri bernama Deep Purple. Saat itu, orang tuanya ingin gamad ingin digemari oleh generasi muda. Maka gamad dipopulerkan dengan band menggunakan alat musik modern. “Jadi gamad termasuk musik modern pertama di Sumbar waktu itu,” terangnya.
Setelah orang tuanya meninggal 2009, diakui Ferry, gamad mulai hilang dari peredarannya. Tahun 2011, dirinya bersama rekan seniman lainnya kembali mengangkat kesenian gamad ini. “Kita kembali menghubungi pemain gamad dahulu. Lalu bermain gamad lagi. Sekarang berkat perhatian pemerintah, gamad mulai berkembang kembali,” terangnya.














