Angka ini ditentukan dengan asumsi transportasi yang dapat kembali normal dan tidak ada kejadian luar biasa yang mempengaruhi politik, ekonomi dan keamanan.
Hal ini sangat mempengaruhi motivasi dan pergerakan wisatawan dalam melaksanakan perjalanan. Ia juga menyampaikan bahwa Dinas Pariwisata Provinsi Sumatra Barat sudah membuat aplikasi Penggerak Pariwisata (PETA).
Aplikasi ini bisa diakses langsung bagi pengunjung yang ingin berwisata ke Sumatra Barat.
“Tahun ini kita kembali memperkenalkan e-book pariwisata Sumatra Barat dan aplikasi Penggerak Pariwisata (PETA), melalui telepon android masing-masing dengan memindai atau scan QR Code yang sudah disediakan yang berisi informasi pariwisata Sumatra Barat yang dibutuhkan kapanpun, dan dimanapun berada, sambungnya,” tuturnya lagi.
Ia berharap dukungan seluruh element phentahelix pariwisata Sumatra Barat. Kolaborasi dan kontribusi bersama bisa mengembangkan pariwisata Sumatera Barat yang lebih maju yang akan berdampak kepada perekonomian dan kesejahteraan masyarakat Sumatra Barat. (*)














