Relawan Tim Reaksi Cepat (TRC) PT Semen Padang itu juga menyampaikan alasan lainnya rutin menjadi pendonor. Salah satunya, untuk meningkatkan produksi sel darah. Dan, beberapa literasi yang dia baca, donor darah bukan berarti membuat kadar darah berkurang. Justru, bisa meningkatkan produksi sel darah merah.
“Seseorang yang mendonorkan darahnya secara teratur, tubuhnya akan menstimulasi pembentukan darah baru yang segar. Proses ini bisa membuat kita menjadi lebih sehat. Makanya, selain untuk kemanusiaan, alasan ini jugalah yang membuat saya tertarik untuk menjadi pendonor rutin,” ungkap Saparudin yang sudah 31 kali ikut donor darah.
Sementara itu, Farah Nabila, mahasiswa Ilmu Komunikasi Fakultas FISIP Unand yang mengaku baru pertama kali ikut donor mengatakan bahwa donor darah tidak seperti yang dibayangkan sebelumnya. Dan, dirinya tertarik untuk donor darah karena ingin mengetahui apakah donor darah itu menyakitkan atau tidak.
“Selama ini saya membayangkan kalau donor darah itu seram dan bikin lemas. Ternyata gak juga, dan memang agak sakit tapi usai donor rasanya biasa-biasa saja. Saya pun ikut donor darah karena ada yang ngajak,” kata mahasiswa Magang di Unit Humas & Kesekretariatan PT Semen Padang ini. (h/dan)














