Teks Foto : Pembukaan PKBM Ulul Albab Putra Bangsa oleh Dinas Pendidikan beberapa waktu lalu. IST
PADANG PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) Ulul Albab yang beralamat di Nagari Sungai Buluah Barat Kecamatan Batang Anai, Kabupaten Padang Pariaman, Sumbar, mengajak anak yang putus sekolah agar kembali belajar di daerah itu.
Hal itu disampaikan oleh pendiri Yayasan Ulul Albab Putra Bangsa, Bei dessy Tri Ajie, kepada kepada Haluan, Batang Anai, pada Rabu (20/3).
“Kami mengajak seluruh anak putus sekolah untuk kembali belajar hingga tuntas dan mendapatkan ijazah sesuai jenjang pendidikan masing-masing,” ajak Bei Dessy Tri Ajie, pria yang akrab dipanggil Ajei ini.
Menurut dia, pemerintah saat ini telah mempermudah pendidikan bagi anak yang putus sekolah melalui program PKBM, yang proses belajar mengajarnya dilaksanakan maksimal dua kali dalam satu minggu.
Program gratis bagi usia 21 tahun ke bawah
Dia menjelaskan, pada PKBM Ulul Albab memiliki tiga program paket yaitu Paket A yang setara dengan Sekolah Dasar (SD), Paket B setara dengan Sekolah Menengah Pertama (SMP), dan terakhir Paket C setara dengan Sekolah Menengah Atas (SMA), serta program plus keterampilan
Lanjut Ajie, selama mengikuti program siswa tidak dipungut biaya atau gratis artinya biaya yang dikeluarkan telah ditanggung oleh pemerintah.
Namun, hal itu berlaku untuk pelajar berusia 21 tahun kebawah, sedangkan pelajar yang telah berusia 22 tahun keatas tidak ditanggung oleh pemerintah, artinya biaya yang dikeluarkan ditanggung sendiri oleh calon siswa.
“Para calon siswa berusia 22 tahun keatas yang ingin mengikuti program pada yayasan kami, tidak perlu khawatir, karena biaya yang dikeluarkan sangat terjangkau,” jelas dia.
Sebelumnya, Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Padang Pariaman mencatat ada sedikit kenaikan jumlah peserta didik putus tingkat sekolah dasar.
“Sebanyak 284 siswa SD Padang Pariaman, putus sekolah tahun 2023, hal ini sedikit naik dibandingkan dengan tahun 2022 yang hanya 254 siswa,” Ujar Kadis Pendidikan dan Kebudayaan, Drs. Anwar, MSi.
Daerah Kecamatan yang paling tinggi anak putus sekolah adalah Sungai Geringging yakni, 58 siswa dan kecamatan nan sabaris tidak ada anak yang putus sekolah.
Sementara itu, jumlah peserta didik putus tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) tercatat ada penurunan tahun 2023 ini.
“Siswa putus sekolah tingkat SMP mencapai 247, hal ini ada penurunan dari tahun 2022 yakni 328 siswa,” ujarnya.
Ia menjelaskan, para pelajar SD dan SMP di Padang Pariaman yang mengalami putus sekolah memiliki beberapa faktor yang menjadi penyebabnya.
“Sebagian besar alasan putus sekolah diantaranya adalah kehilangan salah satu orang tua dan kondisi ekonomi yang tidak memadai,” ungkapnya. (*)














