Ia mengatakan, tim yang melakukan pendataan untuk memastikan kondisi rumah yang rusak sedang dan rusak ringan karena verifikasi akan lama dalam penentuan ini. “Untuk rusak ringan di bawah kondisi 20 persen tidak akan dilakukan penggantian,” katanya.
Sementara itu, Kepala Seksi (Kasi) Kesiapsiagaan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sumbar, Ilham Wahab mengatakan, pihaknya mendukung pelaksanaan pendataan tersebut dan akan ikut melakukan pendampingan.
Di lain pihak Sekretaris Daerah Kabupaten (Sekdakab) Pessel, Mawardi Roska mengatakan, dalam bimtek ini pihaknya akan menyiapkan 180 orang yang akan dilatih untuk pendataan. “Semuanya kami bagi ke dalam 30 pokja yang akan melibatkan babinsa, babinkamtibmas, dan pemerintah nagari setempat, yang masing-masing pokja terdiri dari enam orang,” kata Mawardi.
Lakukan Relokasi
Di samping itu, Mawardi juga menyebut, pihaknya bakal merelokasi warga terdampak banjir di di Kecamatan Sutera, terkhusus di Kampung Langgai dan Batu Bala, yang merupakan daerah dengan dampak terparah.
“Korban yang rumahnya yang rusak parah dan berada di kawasan rawan, bakal kami relokasi atau didirikan rumah petak untuk korban. Saat ini sudah dipersiapkan lahan baru tempat relokasinya,”katanya.
Menurutnya, relokasi bagi korban mesti dilakukan mengingat beberapa rumah warga mengalami rusak berat atau hancur akibat banjir dan longsor. Selain itu, relokasi juga dianjurkan bagi rumah atau tempat tinggal warga yang memang terancam atau berada dilokasi paling rawan.














