Teks Foto : Sejumlah kader, simpatisan dan pengurus partai Golkar Bukittinggi mengelar aksi unjuk rasa di Kantor Golkar Bukittinggi, Jumat (10/5).
BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Sejumlah kader DPD II Partai Golkar Bukittinggi mengelar aksi unjuk rasa di Kantor Golkar Bukittinggi. Bahkan penunjuk rasa yang dikomandoi Ketua Harian Golkar Bukittinggi menyegel Kantor Golkar Bukittinggi di kawasan Birugo Bukittinggi.
Dalam orasinya, pengunjuk rasa meminta Ketua DPD II Partai Golkar, Dedi Candra untuk mengundurkan diri sebagai ketua karena telah gagal memimpin Golkar Bukittinggi.
Ketua Harian DPD II Partai Golkar Bukittinggi Abu Zanar mengatakan, selaku Ketua Partai Golkar Bukittinggi Dedi Candra tidak menjalankan amanah dengan baik. Bahkan Dedi Candra tidak bertanggung jawab atas pekerjaan yang dilakukannya.
Menurutnya, partai Golkar dibesarkan oleh orang orang yang hebat. Kenapa di tangan Dedi Candra partai Golkar Bukittinggi bisa hancur.
“Kami sebagai kader, pengurus harian, pimpinan kecamatan dan simpatisan menyatakan tekad mosi tidak percaya kepada Dedi Candra,” kata Abu Zanar kepada wartawan di Kantor Partai Golkar Bukittinggi, (10/5) sore.
Dijelaskan Abu Zanar, Sebelumnya Februari lalu pihaknya telah menyampaikan mosi tidak percaya secara tertulis kepada pimpinan DPD I Partai Golkar Sumbar dan ditembuskan kepada Ketua Umum Partai Golkar dan Sekretaris Umum Partai Golkar.
“Hingga saat ini, surat kami itu tidak pernah ditanggapi. Kami pengurus harian beserta jajaran merasa kecewa. Dan kami sepakat menyegel kantor Golkar Bukittinggi untuk sementara waktu,” ujarnya.
Abu Zanar mengaku sangat kecewa dan sangat prihatin atas kondisi kantor Golkar Bukittinggi yang tidak terurus dan tidak terawat. Sebagai kader dirinya merasa sedih apa yang telah diperbuat oleh Dedi Candra sebagai Ketua Golkar Bukittinggi.
Selama di ketuai Dedi Candra tambah Abu Zanar, Dedi Candra diduga telah menggelapkan dana fraksi dan tidak pernah mempertanggung jawabkan dana hibah bantuan parpol dari Pemko Bukittinggi serta Dedi diduga telah menyelewengkan dana saksi Pemilu tahun 2024.
“Untuk sementara waktu, kepemimpinan Dedi Candra, kami ambil alih agar roda organisasi ini tetap berjalan. Jumat depan kami akan buka pendaftaran untuk calon kepada daerah di Bukittinggi,” ungkapnya.
Aksi unjuk rasa diakhiri dengan penandatanganan mosi tidak percaya. Aksi berlangsung damai dibawah pengawalan Polresta Bukittinggi.(*)














