“Sejak tahun 2017 sampai sekarang ini, saya menjadi salah satu pengajar di program pemantapan nilai kebangsaan Lemhannas mengajar tentang revolusi mental, kepemimpinan dan sumber daya manusia unggul,” ujarnya.
Setelah menyelesaikan pendidikan S3 dan pulang dari Singapura, selanjutnya Iqbal memulai kariernya di Indonesia. Ia menjadi tenaga ahli di Direktorat Pendidikan dan Agama Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (Bappenas). Setelah menyelesaikan proyeknya di Bappenas, ia kemudian menjadi dosen di Universitas Paramadina. Di tahun 2012 sampai 2016, Iqbal pun dipercaya menjadi Ketua Prodi Studi Psikologi, dan dari tahun 2016 sampai 2021 ia diangkat menjadi Dekan Fakultas Psikologi Universitas Mercu Buana Jakarta.
“Dari 2021 hingga saat ini saya kembali menjadi dosen tetap di Universitas Paramadina dengan jenjang fungsional Lektor Kepala/Assoc Prof, sekaligus diperbantukan menjadi Rektor SWINS Jakarta untuk periode 2025 nanti,” katanya.

Di sela-sela menjadi rektor, Iqbal yang merupakan seorang psikolog itu juga mendirikan dan mengelola Rumah Konseling PT. Namary Insan Solusi. Rumah konseling ini bergerak di bidang konseling, knsultan SDM, pelatihan dan pengembangan karyawan.
Menjajaki Politik
Setelah pencapaiannya dalam dunia pendidikan, Iqbal kemudian ambil bagian dalam karier perpolitikan. Kesenangannya dalam dunia politik sesungguhnya telah dimulai sejak ia masih aktif di jenjang pendidikan dan perkuliahan.
“Di sekolah saya aktif mengikuti berbagai kegiatan seperti ketua kelas, ketua regu, pemimpin upacara dan aktif bela diri silat dan karate. Dan candu berorganisasi itu saya lanjutkan saat menjalani perkuliahan dengan menjadi pengurus ranting pisangan Ciputat Timur di Partai Keadilan,” katanya.
Saat masih aktif S2 dan S3, Iqbal sudah menjadi Ketua Bidang Pemenangan Pemilu untuk PKS di Malaysia. Dan ketika pulang ke Indonesia, ia masuk kepengurusan DPP PKS membidangi Ketua Departemen Pekerja Migran Bidang Buruh, Tani dan Nelayan selama dua periode.
Kini, Iqbal telah menjadi staf khusus Presiden PKS di bidang pendidikan dan ketahanan nasional yang sekaligus merangkap menjadi salah satu dari 10 jubir DPP PKS. Sebagai staf khusus Iqbal kerap kali mendampingi perjalanan Presiden PKS, Ahmad Syaikhu, melakukan konsolidasi ke berbagai daerah.














