BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID– Gubernur Sumatera Barat, Mahyeldi Ansharullah menyebut, langkah normalisasi aliran sungai Ngarai Sianok, harus segera dilakukan untuk mengantisipasi kembali terjadinya banjir yang merusak rumah dan warung masyarakat.
Disisi lain, Wahana Lingkungan Hidup Indonesia (WALHI) Sumbar menegaskan, kawasan pemukiman yang menyalahi aturan tata ruang di sekitaran DAS Ngarai Sianok, harus segera ditertibkan untuk mencegah timbulnya korban jiwa akibat bencana di masa yang akan datang.
Sebelumnya, Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah telah turun langsung meninjau dampak bencana banjir di kawasan Ngarai Sianok, sekaligus menyalurkan bantuan bagi warga terdampak di daerah itu, pada Selasa (4/6) kemarin.
“Sore ini kita melihat langsung dampak dari kejadian banjir di Ngarai Sianok Senin 5 Juni lalu, dan setelah kita susuri sungainya, ternyata juga terjadi longsor di hulu. Sedimennya sudah tinggi sehingga sungai menjadi sangat dangkal,” ucap Gubernur usai penyusuran sungai bersama Wakil Wali Kota (Wawako) Bukittinggi, Marfendi, beserta jajaran dari dinas terkait.
Berdasarkan hasil penyusuran dan pengumpulan informasi di lapangan, sambung Gubernur, juga diketahui bahwa sekitar 100 meter area perbukitan di kawasan tersebut sudah runtuh dan menyebabkan longsoran. Di samping itu, tumpukan sampah juga ikut memicu terjadinya banjir, sehingga juga harus segera dibereskan.
“Ini perlu kita rapatkan terlebih dulu bersama Pemko Bukittinggi dan Pemkab Agam, dengan leading sector Dinas Sumber Daya Air dan Bina Konstruksi (SDABK). Normalisasi perlu dilakukan, dengan penggalian sedimen dan kemudian ditimbunkan ke kiri dan kanan sungai. Kita punya Pergub dan Perwako sebagai regulasi nantinya,” ucap Gubernur lagi.














