Salah seorang wisatawan, Ali, mengatakan bahwa dirinya cukup sering mengunjungi Pantai Binasi. Ia mengakui tingkat keramaian di sana tidak sebanding dengan beberapa pantai populer lain di Kota Pariaman. Namun, ia tetap memilih datang ke pantai yang terletak di Desa Marunggi tersebut demi mencari ketenangan.
“Selain asri, saya memilih datang ke sini karena suasananya yang tenang. Biasanya hanya menghabiskan waktu sekitar lima belas sampai 30 menit untuk sekedar duduk santai memandang laut Pantai Binasi,” katanya.
Ali tinggal di sekitar kawasan Pantai Gandoriah. Ia bersama istrinya sering datang ke Pantai Binasi, terutama saat pagi hari sebelum matahari berada tepat di atas kepala.
“Kalau sore hari, pengunjung akan mulai banyak berdatangan. Namun, tidak bisa dibilang ramai jika dibandingkan dengan Pantai Gandoriah dan pantai populer lain,” sambung Ali.
Kendati begitu, sebagai warga lokal, Ali menyebut kawasan Pantai Binasi biasanya ramai pada hari istimewa seperti lebaran.
Kepala Dinas Pariwisata Kota Pariaman, Ferialdi mengatakan, Pantai Binasi masuk ke dalam objek wisata yang perlu disiapkan untuk Pariaman Barayo saat lebaran Idulfitri 1445 Hijriah. Sebagai objek wisata baru, pantai yang satu ini memerlukan kesiapan sarana dan prasarana yang lebih memadai.














