AGAM, HARIANHALUAN.ID– Puncak peringatan hari lingkungan hidup sedunia tingkat Provinsi Sumatra Barat tahun 2024, sukses digelar di kawasan destinasi wisata religi Masjid Sirah, Nagari Tiku Selatan, Kecamatan Tanjung Mutiara Kabupaten Agam Rabu (12/6) kemarin.
Kegiatan yang melibatkan 532 peserta dari unsur pemerintah, masyarakat, mahasiswa hingga kalangan usaha tersebut, diisi dengan aneka kegiatan konservasi serta rehabilitasi lingkungan. Seperti penanaman 500 batang pohon pelindung pantai, aksi bersih pantai, hingga pameran aneka produk olahan sampah.
Pada kesempatan yang sama juga diluncurkan secara resmi program Sumatra Barat Bersih Sampah Terpadu (Sumbar Bersatu) yang menjadi fondasi dasar dimulainya revolusi pengelolaan sampah dari hulu ke hilir di Ranah Minang.
Peluncuran tersebut ditandai dengan penandatangan komitmen dukungan program Sumbar Bersatu oleh Gubernur Sumbar Mahyeldi Ansharullah yang diwakili Kepala Dinas Lingkungan Hidup Tasliatul Fuadi dengan Bupati Agam, Andri Warman.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Barat, Tasliatul Fuadi menjelaskan Program Sumbar Bersih Sampah Terpadu (Bersatu) , akan dieksekusi lewat pencanangan program ‘Satu Nagari Satu Sarana Pengolahan Sampah’.
“Program Sumatra Barat Bersih Sampah Terpadu atau Sumbar Bersatu, dilatar belakangi keresahan kita menyaksikan hampir Over Capacitynya seluruh TPA yang ada di seluruh Kabupaten,” ujarnya kepada Haluan.
Selama ini, kata Tasliatul Fuadi, pemerintah daerah di segala tingkatan telah melakukan berbagai langkah dan upaya untuk mengajak masyarakat untuk mengurangi angka timbulan volume sampah di seluruh TPA yang ada.
Namun tingkat keberhasilan upaya pengurangan timbulan sampah itu, nyatanya masih jauh dari harapan serta target kebijakan daerah yang telah digariskan yaitu sebesar 16 persen.
“Oleh karena itu, upaya penanganan dan penanggulangan sampah ini, sangat membutuhkan peran serta gerakan bersama dari seluruh lapisan masyarakat dari segala kalangan usia,” jelasnya.
Dengan adanya program Sumbar Bersatu, Fuadi berharap akan terjadi gerakan bersama untuk menanggulangi persoalan sampah dari hulu ke hilir.
Gerakan penyelamatan lingkungan ini harus segera digerakkan mulai dari Pemerintah Provinsi, Kabupaten/ Kota, RT, RW, Kecamatan, Kelurahan hingga sampai kepada pemerintahan di tingkatan Nagari maupun Jorong.
“Makanya kita mencanangkan gerakan satu nagari satu fasilitas pengolahan sampah ,bisa lewat pendirian rumah Maggot, fasilitas pembuatan pupuk organik, hingga TPS3R yang dilengkapi dengan peralatan pemilihan dan pencacahan sampah,” jelasnya.
Selain menargetkan setiap Nagari memiliki fasilitas pengolahan sampah, gerakan Sumbar bersatu juga mengamanatkan pemerintah di level Desa/Nagari segera merumuskan Peraturan Nagari (Perna) atau Peraturan Desa (Perdes) tentang pencegahan, pengurangan hingga pengolahan sampah.
Apabila setiap desa atau nagari telah memiliki Perna atau Perdes pengelolaan sampah, ada banyak sekali sumber pendanaan yang bisa dikucurkan untuk melakukan pembangunan sarana pengolahan sampah.
Mulai dari Alokasi Dana Desa (ADD), APBD Kabupaten/Kota, Bantuan Keuangan Khusus (BKK) dari Pemprov Sumbar atau bahkan dari dana CSR perusahaan
“Ini yang kita dorong sampai ke tingkat nagari atau desa. Artinya gerakan ini tidak cukup hanya sampai ke tingkat Ibukota kabupaten atau provinsi saja. Apalagi Sumbar akan segera menuju Otonomi pengelolaan sampah,” ucapnya.
Pada puncak peringatan hari sampah sedunia tingkat Provinsi Sumbar itu, Dinas Lingkungan Hidup Provinsi Sumatra Barat juga menyerahkan sertifikat atau piagam penghargaan Proper ketaatan lingkungan kepada kalangan usaha maupun rumah sakit
Sertifikat Proper kategori Mas tahun 2023, diserahkan kepada PT Semen Padang dan PT Pertamina Unit Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Dua perusahaan ini dinilai telah memiliki ketaatan lingkungan dan efesiensi energi sangat baik
Sementara sertifikat Proper kategori hijau, diberikan kepada tiga perusahaan. Sedangkan sertifikat Proper kategori biru, diserahkan kepada 31 perusahaan.
Peringatan hari lingkungan hidup sedunia tingkat Provinsi Sumatra Barat tahun 2024 ini, dihadiri langsung Bupati Agam Andri Warman, Forkopimda Agam, Walinagari se Kabupaten Agam, hingga Kepala UPTD instansi vertikal KLHK di Sumbar
Kemudian hadir juga Direktur Utama PT Semen Padang,perwakilan BUMD Bank Nagari, Pimpinan PLN Wilayah Sumbar, perusahaan-perusahaan swasta , rumah sakit penerima sertifikat Proper, Praja IPDN Baso, dan masyarakat sekitar. (*)














