PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – Kota Pariaman mengikuti evaluasi Gerakan 100 Smart City yang digelar oleh Kementerian Komunikasi dan Informatika RI di Kota Denpasar.
Evaluasi ini disampaikan oleh Kepala Bappeda Hendri, didampingi Sekretaris Kominfo Riky Falantino, dan staf Bappeda Iqbal, di Bali Beach Hotel, Denpasar, Provinsi Bali.
“Kota Pariaman telah melewati tahap pertama tahun 2024 evaluasi Gerakan 100 Smart City. Untuk evaluasi tahun ini, ada enam program dari Kota Pariaman, yaitu smart governance, smart living, smart branding, smart society, smart environment, dan smart economy,” ujarnya.
Hendri menyebutkan bahwa evaluasi tersebut meliputi assement oleh beberapa asesor yang terdiri dari akademisi, praktisi, serta unsur Kemenkominfo RI. Pada kesempatannya, Kota Pariaman memaparkan enam program smart city tersebut.
Adapun Visi Smart City Kota Pariaman tahun 2023 sampai 2032 adalah mewujudkan Integrated Tourism Kota Pesisir Yang Maju, Religius, Tertib dan Berbudaya Terbaik di Sumatra (Smart Branding), mewujudkan kehidupan masyarakat yang cerdas, berkualitas dan berbudaya (Smart Society), dan mewujudkan pemerintahan yang prima untuk meningkatkan kualitas pelayanan publik berbasiskan Smart City (Smart Governance).
“Visi lainya adalah mewujudkan kota pesisir modern, dinamis dan berwawasan lingkungan hidup serta mitigasi bencana atau Smart Living dan Smart Environment dan Memperkuat Ekonomi Kerakyatan dan Ekonomi Kreatif Yang Berbasis Lokal atau Smart Economy,” tuturnya.
Sekretaris Diskominfo Kota Pariaman, Riky Falantino mengatakan bahwa progam ini tidak hanya digitalisasi saja, tapi cara menjalankan pemerintahan dan pelayanan publik yang efektif dan efisien serta inovasi yang dapat mempermudah masyarakat.
“Sesuai dengan tema kegiatan Forum Smart City Tahun 2024 yaitu, Transformasi Digital dan Inovasi Teknologi Menuju Indonesia Emas Melalui Pembangunan Kota dan Kabupaten Cerdas, kita di Kominfo Kota Pariaman akan selalu mendukung dan mewujudkan hal tersebut,” katanya.
Riky mengatakan forum ini merupakan wadah atau ruang gerak yang membahas sejumlah potensi penerapan teknologi terbarukan dalam pengembangan program kota cerdas maupun provinsi cerdas. (*)














