“Oleh karena itu kami menginginkan dilakukannya evaluasi kinerja aparat kepolisian. Hari ini kami ingin bertemu langsung dengan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono,” tegasnya.
Ia menekankan, aparat kepolisian harus mengusut tuntas penyebab kematian Afif Maulana yang jasadnya ditemukan mengambang dengan kondisi penuh lebam di bawah jembatan Kuranji Kota Padang beberapa waktu lalu.
Kapolda Sumbar, Irjen Pol Suharyono harus berhenti mengeluarkan pernyataan kontroversial yang dinilai sebagai upaya melindungi oknum polisi yang bersalah dalam kasus ini.
“Kapolda Sumbar pernah menyatakan akan memburu orang yang memviralkan kasus Afif Maulana. Ini lucu dan memalukan. Polisi harus jadi pelindung, bukannya menjadi pembunuh atau penyiksa masyarakat,” tegasnya.
Hamzah Jamaris memastikan, seluruh keluarga besar IMM dan IPM di tanah air, akan selalu menagih integritas, profesionalitas serta transparansi pihak kepolisian dalam mengusut penyebab kematian Afif Maulana sebagai alah satu warga Muhammadiyah Sumbar.
“Jika kasus ini tidak kunjung diusut tuntas, kami akan meminta seluruh pengurus IMM dan IPM diseluruh Indonesia untuk turun ke jalan mengevaluasi kinerja kepolisian di daerah masing-masing,” ucapnya.
Hingga berita ini diturunkan, massa aksi yang berada di luar pagar halaman Mapolda Sumbar, masih bersikeras menantikan kedatangan Kapolda Sumbar Irjen Pol Suharyono menemui mereka. (*)














