PARIAMAN, HARIANHALUAN.ID – RSUD Pariaman Provinsi Sumbar meluncurkan empat inovasi pelayanan masyarakat untuk pasien anak, hipertensi, vertigo, dan layanan peningkatan berat badan bayi.
Direktur RSUD Pariaman, dr. Mutiara Islam, Sp.OG (K) merinci, empat inovasi ini mencakup Si Lamak, Raga Anda Paten, Tebar Menggo, dan Si Bolang.
“Inovasi Si Lamak merupakan singkatan dari terapi intervensi layanan ramah anak yang diluncurkan dalam upaya mengatasi reaksi hospitalisasi pada anak yang sedang di rawat di rumah sakit,” katanya.
Ia menerangkan, reaksi hospitalisasi adalah suatu kondisi anak rewel, tidak mau didekati petugas kesehatan, ketakutan, tampak cemas dan tidak kooperatif. Adapun pelayanannya mencakup penyediaan ruang khusus bermain anak di rawat inap lengkap dengan Alat permainan edukatif, memasang gambar kartun dan gambar menarik lainnya di kaca dan dinding ruang rawat inap.
“Gambar-gambar ini dikombinasikan dengan kostum petugas yg berwarna warni sehingga jauh dari kesan menakutkan bagi anak yang sedang dirawat,” ujar Mutiara.
Ia menyebut, sejauh ini, inovasi Si Lamak telah berhasil menekan reaksi hospitalisasi pada anak hingga 60 persen.
Inovasi kedua ialah Raga Anda Paten yang merupakan singkatan dari Gerakan Tangan pada pasien Hipertensi. “Ada gerakan tangan 8 langkah yang diajarkan kepada pasien untuk meningkatkan kualitas tidur pasien dimana pasien menjadi rileks, tenang sehingga tidur menjadi nyenyak,” paparnya.
Menurutnya, ketika pasien memiliki tidur yang berkualitas akan berdampak terhadap penurunan tekanan darah secara signifikan. Selain edukasi selama di rawat, pasien Hipertensi juga digabungkan dalam grup WhatsApp untuk pemantauan tekanan darah dan kesehatan pasien secara keseluruhan dari rumah.
Selanjutnya, Inovasi Tebar Menggo yang merupakan singkatan dari terapi “Brandt Daroff mengurangi vertigo” adalah inovasi dengan mengajarkan tindakan dengan posisi tertentu kepada pasien yang menderita vertigo. Mutiara mengatakan, tujuan pelayanan ini untuk mengurangi rasa nyeri kepala pada pasien Vertigo.
“Hampir 80 persen pasien yang dirawat di Bangsal Neuro RSUD Pariaman mengeluhkan rasa nyeri di kepala. Sebelum inovasi ini dilaksanakan banyak pasien yang seharusnya bisa pulang lebih cepat terpaksa tertunda karena masih memiliki keluhan nyeri kepala yang hebat. Namun, dengan inovasi ini waktu rawatan pasien bisa dipercepat hingga 30 persen,” paparnya.
Sementara Inovasi SI BOLANG atau edukasi baok bayi BBLR pulang di RSUD Pariaman telah dilaksanakan selama satu tahun sejak tahun 2023 hingga saat ini.
“Inovasi ini bertujuan untuk meningkatkan Berat badan Bayi terutama bayi BBLR dalam rangka penurunan angka stunting di Sumatera Barat pada khususnya dan Indonesia pada umumnya,” kata Mutiara.
Ia menyebut, bayi BBLR adalah bayi yang amat rentan tertular penyakit karena daya tahan tubuh yang rendah dan dapat menghambat penambahan berat badan bayi.
Inovasi ini, katanya, menggabungkan konsep edukasi selama rawatan yang dikombinasikan dengan edukasi melalui grup WhatsApp di rumah, sehingga penambahan berat badan bayi dan kondisi kesehatan bayi dapat dipantau secara terus menerus oleh petugas ruangan perinatologi RSUD Pariaman. (*)














