PASAMAN BARAT, HARIANHALUAN.ID- Di era Society 5.0, literasi dan numerasi merupakan kompetensi fundamental yang harus dikuasai sebagai bekal bagi peserta didik.
Literasi dan numerasi menjadi kemampuan dasar yang wajib dimiliki oleh siswa di Sekolah Dasar (SD), karena kompetensi ini memungkinkan individu berkontribusi dalam mengembangkan kapasitasnya dalam masyarakat.
Dalam kerangka Kompetensi Literasi dan Numerasi, guru di Sekolah Dasar harus mampu mengembangkan kompetensi menulis, membaca, berbicara, mendengarkan, berhitung, dan memecahkan masalah.
Hal itu dikatakan Ketua Pengabdian kepada Masyarakat (PkM) Departemen PGSD, Fakultas Ilmu Pendidikan (FIP), Universitas Negeri Padang (UNP), Dr Yullys Helsa M.Pd, didampingi anggota Dra. Yetti Ariani, M.Pd, Dra. Zuryanty, M.Pd, dan Anggota Mahasiswa, Atikah Rahmatil Hadi, kepada Haluan Kamis (19/7) di Padang.
Dikatakan Dr Yullys Helsa, guru yang memahami literasi dan numerasi dapat mengenali kebutuhan yang berbeda dari masing-masing peserta didiknya dan memberikan dukungan yang tepat agar tercapainya potensi maksimal.
“Namun, dalam konteks pembelajaran digital, banyak sekolah dasar yang belum siap dengan situasi ini. Banyak guru yang belum memahami mengenai pembelajaran literasi numerasi dan tidak semua guru memiliki kemampuan melaksanakan pembelajaran tersebut,” katanya.
Bahkan lanjutnya, guru seringkali hanya menerapkan numerasi dalam pembelajaran matematika dan tidak mampu mengintegrasikan kompetensi numerasi dalam kehidupan sehari-hari.














