TANAH DATAR, HARIANHALUAN.ID — Jalur Padang- Bukittinggi di kawasan Lembah Anai telah dibuka untuk umum sejak Minggu (21/7) pagi. Jalan tersebut terpantau ramai dipadati kendaraan roda dua dan roda empat.
Dari pantauan Haluan, jalur ini dilalui pengendara dengan mekanisme buka tutup di beberapa titik. Pengendara dari dua arah saling bergantian melewati jalur tersebut, meskipun ruas jalan belum sepenuhnya siap diperbaiki pasca amblas akibat banjir bandang dan banjir lahar dingin Gunung Marapi.
Di beberapa titik, pekerja masih melakukan aktivitas perbaikan jalan dengan menggunakan alat berat. Beberapa pekerja juga ditugaskan untuk mengatur lalu lintas kendaraan yang melewati jalur tersebut.
Setidaknya ada dua titik yang dilakukan buka tutup oleh petugas, yakni di batas Kota Padang Panjang dan kawasan Mega Mendung. Untuk itu, pengendara harus tetap berhati-hati saat melewati jalan ini karena alat-alat berat masih beroperasi sebagaimana biasanya.
Salah seorang warga yang tinggal di Lembah Anai, Syahril mengatakan jalur yang menghubungkan Padang-Bukittinggi itu mulai padat dilalui pengendara sejak pagi pukul 07.00 WIB.
“Hari ini (Minggu, red) paling padat dilalui pengendara, baik itu roda dua maupun roda empat. Pengendara tampak memadati jalan ini sejak pagi tadi,” kata Syahril.
Sementara itu, salah seorang pengendara roda empat bernama Misra mengaku bersyukur jalan nasional Lembah Anai ini sudah bisa dilalui. Ia menyebut hampir dua bulan harus berputar melewati jalan Malalak apabila hendak ke Padang, selain melalui jalur Sitinjau.
Misra mengetahui bahwa jalan ini sudah bisa dilalui pengendara dari beberapa media sosial dan informasi dari temannya. “Saya tahu jalan ini dibuka dari media sosial dan rekan kerja. Intinya, saya sangat bersyukur jalan ini sudah bisa dilalui,” katanya.
Sementara itu, Dirlantas Polda Sumbar, Kombes Pol Dwi Nur Setiawan mengimbau pengguna jalan yang akan melintasi jalur tersebut untuk senantiasa berhati-hati, tertib, dan tidak mendahului kendaraan lain demi menjaga kelancaran akses jalan.
“Lokasi ini termasuk rawan, dan faktanya ini masih dalam pengerjaan. Masih ada alat yang bekerja. Jadi, jangan ada yang sengaja berhenti untuk melihat proses pengerjaan dan mendokumentasikannya. Terus jalan saja. Jangan berhenti, jangan ngebut, karena nanti ada beberapa titik yang kami berlakukan buka tutup,” ucapnya.
Kepala BPJN Sumbar, Thabrani mengatakan, total terdapat 16 titik di ruas jalan tersebut yang rusak berat karena bencana alam banjir bandang. Dari jumlah tersebut, sebanyak 13 titik masih dalam pengerjaan dengan skala prioritas untuk segera diselesaikan.
“Untuk target penyelesaian keseluruhannya itu tanggal 31 Oktober 2024 nanti. Saat ini, kami lakukan uji coba dulu untuk memastikan bahwa tanggal 21 Juli bisa open traffic terbatas secara menyeluruh untuk umum,” kata Thabrani. (*)














