LIMA PULUH KOTA, HARIANHALUAN.ID – Kemajuan teknologi yang telah memasuki era 5.0 menuntut peserta didik untuk bisa lebih inovatif dalam menyajikan pembelajaran. Tak terkecuali bagi guru yang memang mengajar bagi anak berkebutuhan khusus di Sekolah Luar Biasa (SLB).
Namun, kata Ketua Pengabdian kepada Masyarakat (PkM), Drs. Syafril, M.Pd., tak banyak memang guru yang mampu menghadirkan pembelajaran dengan metode baru untuk siswa SLB.
Berangkat dari kondisi itu, Program Studi Teknologi Pendidikan, Fakultas Ilmu Pen¬didikan, melaksanakan kegiatan peng-abdian kepada masyarakat di Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri 1 Harau.
Kegiatan ini dipimpin oleh Drs. Syafril, M.Pd. sebagai ketua, dengan anggota tim Dr. Ulfia Rahmi, M.Pd. dan Fitri Dwi Arini, M.Pd. Acara ini dihadiri oleh 15 kepala sekolah SLB dari seluruh Kabupaten Lima Puluh Kota, termasuk Ketua Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS).
Ketua MKKS menyampaikan rasa senang dan bangga atas kegiatan ini, mengungkapkan bahwa pem-baruan dalam pembelajaran khusus sangat diperlukan.
“Kenyataan di lapangan masih terbata-bata, tapi kami terus belajar. Yuk kita manfaatkan seluas-luasnya terkait penggunaan teknologi asistif bagi siswa kita agar dapat dimanfaatkan dalam Activity of Daily Living (ADL),” ujarnya.
Drs Syafril menjelaskan, kegiatan ini adalah salah satu bentuk Tridharma Perguruan Tinggi. Berdasarkan analisis kebutuhan, MKKS Lima Puluh Kota dipilih sebagai mitra.














