“Jadi, kita mengenalkan guru untuk bisa menggunakan teknologi adaptif dan asistif. Dimana teknologi ini bisa membantu siswa berkebutuhan khusus untuk bisa belajar lebih baik. Seperti bagi tuna rungu untuk bisa menggunakan teknologi yang mengubah suara jadi teks dan juga anak tuna netra yang mengubah tulisan menjadi suara,” katanya.
Nanti, lanjut Drs Syafril, guru yang telah dibekali dengan metode pembelajaran adaptif dan asistef ini akan terus dilakukan bimbingan sampai mereka mampu untuk mengaplikasikannya di lapangan.
“Akan ada bimbingan lanjutan yang diberikan kepada guru ini nanti. Jadi, akan terus berkesinambungan,” ungkapnya. (*)














