Apalagi, figur advokat Miko Kamal yang sebelumnya sempat mengemuka di Bursa Pilwako Padang, telah menyatakan menarik diri lantaran kecewa dengan praktek politik uang atau Mahar Politik yang disebutnya terjadi di sejumlah Parpol pada saat proses pencalonannya sebagai salah satu Bakal Calon (Balon) Walikota Padang.
Miko Kamal pun telah memberikan sinyal akan menempuh jalur independen perseorangan non partai agar dirinya tetap bisa berlaga pada Pilwako Padang 2024 nanti.
Namun upaya itu, sangat tergantung kepada keberhasilan proses Judicial Review (JR) Peraturan Komisi Pemilihan Umum (PKPU) nomor 2 tahun 2024 tentang tahapan dan jadwal pemilihan Gubernur, Wakil Gubernur, Bupati, Wakil Bupati, serta Walikota dan Wakil Walikota yang sedang diajukan Miko Kamal kepada Mahkamah Agung (MA).
“Secara regulasi peluang bagi Miko Kamal untuk maju lewat jalur Independen memang sudah tertutup, namun kita akan liat nanti bagaimana hasil perjuangan beliau di MA,” ucap Riki.
Terlepas dari itu semua, Riki menilai sosok Miko Kamal telah memberikan warna baru pada helatan Pilkada Sumbar 2024. Sebab sosok ini, telah berhasil membuka mata publik soal mekanisme pencalonan lewat partai politik.
“Pada akhirnya Miko Kamal berhasil menimbulkan pro kontra pencalonan kandidat lewat partai politik. Hasilnya pembicaraan soal mekanisme parpol menjadi lebih hidup,” jelasnya.
Lebih lanjut, Riki memprediksi pertarungan politik di Pilwako Padang 2024 nanti akan berlangsung sengit. Pesta demokrasi lima tahunan ini akan menjadi ajang adu kuat antara pasangan Hendri Septa -Hidayat melawan pasangan Fadli Amran-Maigus Nasir.














