HARIANHALUAN.ID – Beberapa tahun belakangan, kualitas produk makanan dan minuman yang diimpor dari China memang menjadi sorotan. Pengurus YLKI Pusat, Sudaryatmo meminta pengawasan ditingkatkan.
Dia pun mendorong pemerintah daerah terutama dinas terkait seperti dinas pendidikan dan kesehatan untuk lebih aktif melakukan pengawasan.
“Menyangkut jajanan di sekolah, mestinya pemerintah daerah khususnya Dinas Pendidikan dan Dinas Kesehatan secara periodik melakukan pengawasan ke sekolah-sekolah terhadap produk yang dijual,” ujar Sudaryatmo.
Lebih lanjut, dia menyebut kasus keracunan dapat terjadi karena pengawasan dan regulasi Indonesia lemah. Hal itu membuat Indonesia dibanjiri oleh produk China yang di bawah standar.
“Di China itu ada produk bagus, ada juga produk yang standar. Kalau regulasi kita lemah dan pengawasannya juga lemah itu menjadi sasaran masuknya produk-produk dari Cina yang di bawah standar,” tutur Sudaryatmo.
Dalam konteks ini, Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) di Padang memberikan respons yang proaktif dan tegas. Pengawas Farmasi Makanan BBPOM di Padang, Yonfirman, S.Si, A.pt menegaskan bahwa BPOM memiliki kewenangan untuk mengawasi dan memastikan keamanan makanan, termasuk snack yang dikonsumsi oleh anak-anak di sekolah.
Pengawasan dilakukan secara menyeluruh mulai dari pasar, pabrik, bahan baku, proses produksi, hingga label kemasan.
BPOM juga mengajak masyarakat untuk aktif dalam memeriksa produk makanan dengan memastikan adanya izin edar dari BPOM.














