Menurutnya, dengan meningkatnya kunjungan wisatawan, baik lokal maupun mancanegara, diharapkan dampak positif pada perekonomian lokal, khususnya bagi pelaku UMKM dan industri pariwisata, semakin terasa.
“Fesdama tidak hanya menjadi ajang hiburan, tetapi juga sebagai media promosi kekayaan budaya Minangkabau kepada dunia,” katanya.
Kegiatan ini juga memberikan ruang bagi masyarakat lokal untuk berpartisipasi aktif dan menunjukkan kreativitas serta potensi yang mereka miliki.
Fesdama ke-3 ini, dengan segala keunikan dan kekayaannya, diharapkan menjadi event tahunan yang terus berkembang dan menjadi ikon budaya serta pariwisata di Sumatera Barat dan Kabupaten Agam serja Manjinjau secara khususnya.
“Festival ini juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran dan rasa bangga masyarakat akan budaya serta memperkuat ikatan sosial di antara warga,” pungkasnya. (*)














