SOLOK, HARIANHALUAN.ID- Perkembangan teknologi digital telah membawa transformasi besar dalam dunia pendidikan, memicu munculnya berbagai standar baru yang menuntut fleksibilitas, inovasi, dan keterlibatan teknologi di setiap aspek pembelajaran.
Merespon kebutuhan ini, Tim Pengabdian Kepada Masyarakat (PkM) dari Departemen Fisika, Fakultas MIPA, Universitas Negeri Padang (UNP) melaksanakan program pengabdian di SMP Negeri 1 Kota Solok, dengan fokus pada pengembangan bahan ajar dan asesmen digital berbasis pembelajaran berdiferensiasi.
Pelatihan yang mengusung tema “Pengembangan Bahan Ajar dan Asesmen Digital Berbasis Pembelajaran Berdiferensiasi sebagai Upaya Optimalisasi Implementasi Kurikulum Merdeka” ini bertujuan untuk meningkatkan kompetensi guru-guru yang tergabung dalam Musyawarah Guru Mata Pelajaran (MGMP) IPA Kota Solok.
Kegiatan ini diikuti oleh 31 guru dari 6 SMP Negeri dan 2 SMP Swasta di Kota Solok.
Ketua Pelaksana PKM, Dr. Fuja Novitra, M.Pd., menjelaskan bahwa di Indonesia, tantangan modern dalam pendidikan direspon dengan hadirnya Kurikulum Merdeka.
Kurikulum ini menekankan pentingnya pembelajaran yang fleksibel, terintegrasi dengan teknologi, dan mampu mengakomodasi keberagaman kemampuan serta kebutuhan siswa.
“Kurikulum Merdeka menekankan pembelajaran berdiferensiasi yang didukung oleh teknologi digital, sebagai upaya untuk mengoptimalkan potensi setiap siswa,” ujar Dr. Fuja didampingi Rio Anshari, S.Pd., M.Si., dan Khairil Arif, S.Pd., M.Pd., kepada Haluan Sabtu (17/8) di Padang.
Namun, di lapangan ditemukan bahwa sebagian besar guru masih menghadapi kesulitan dalam mengembangkan bahan ajar dan asesmen digital yang sesuai dengan prinsip pembelajaran berdiferensiasi.














