PADANG, HARIANHALUAN.ID – Aksi unjuk rasa bertajuk 17+8 Tuntutan Rakyat yang digelar ribuan mahasiswa, masyarakat sipil, dan komunitas Ojek Online (Ojol) di depan Gedung DPRD Sumbar, Senin (1/9/2025), mulai memanas menjelang sore.
Pantauan Haluan pada pukul 16.50 WIB, massa aksi tidak hanya melempari gedung DPRD Sumbar yang dijaga ketat aparat kepolisian dengan botol air mineral, sandal, dan benda-benda lainnya.
Namun juga mulai mendesak agar anggota dewan keluar menemui mereka. Teriakan “Anggota DPRD Segera Keluar Temui Kami” mulai menggema dari barisan massa yang terus memadati jalan di depan gedung wakil rakyat.
Koordinator simpul massa berulang kali berusaha menenangkan peserta aksi agar tidak terprovokasi dan bertindak anarkis. Dari atas mobil komando, orator mengingatkan mahasiswa untuk tetap fokus pada tuntutan utama, yakni mendesak DPRD mendengar suara rakyat.
Padahal sejak awal, jalannya aksi berlangsung kondusif. Sekitar pukul 14.30 WIB, mahasiswa mulai berdatangan ke titik kumpul di depan Swalayan Budiman, Ulak Karang.
Mereka membawa berbagai spanduk berisi aspirasi, termasuk desakan agar kepolisian bertanggung jawab atas meninggalnya Affan Kurniawan (21), driver ojek online yang tewas dilindas kendaraan taktis Brimob Polri di Jakarta, Kamis (28/8) lalu.
Perwakilan Ojol Sumbar juga hadir dan menyampaikan solidaritas. Mereka menegaskan agar kasus kematian Affan diproses transparan. “Nyawa saudara kami jangan dianggap murah. Polisi harus bertanggung jawab,” tegas salah seorang perwakilan Ojol dari atas mobil komando.
Sebelum situasi memanas, massa sempat larut dalam suasana religius ketika azan Ashar dikumandangkan pada pukul 15.40 WIB. Ribuan mahasiswa duduk khidmat di atas aspal, dan seorang orator menyebut momen itu sebagai bukti bahwa mahasiswa di Sumbar bisa berunjuk rasa dengan damai dan santun.
Namun, seiring padatnya kerumunan, tensi kian meningkat. Aparat kepolisian dari Polda Sumbar dan Polresta Padang memperketat barisan pengamanan. Kendaraan taktis, Raisa (Pengurai Massa), hingga ambulance polisi disiagakan di halaman gedung.
Situasi semakin tegang ketika massa berulang kali menuntut agar wakil rakyat di DPRD Sumbar segera keluar menemui mereka dan mendengarkan aspirasi yang sedari tadi telah disampaikan dengan tertib.
Hingga berita ini ditulis, sejumlah koordinator aksi tengah berupaya menenangkan massa dengan melantunkan Shalawat sembari menunggu kedatangan perwakilan DPRD Sumbar menemui mereka.(*)