HARIANHALUAN.ID – Gempa berkekuatan 7,3 SR dirasakan masyarakat Aia Bangih, Pasaman Barat (Pasbar). Akibat gempa dengan kedalaman 84 KM itu, ratusan masyarakat padati wilayah evakuasi di perbukitan Aia Bangih, Selasa (25/4/2023).
Berdasarkan pantauan Haluan, warga membawa peralatan logistik seperti selimut, baju tamabahan, dokumen dan makanan.
Salah seorang warga yang ikut evakuasi Pratiwi (28) mengatakan, evakuasi ini bentuk penyelamatan diri dari kemungkinan terjadinya tsunami.
Perbukitan yang ditempati warga berjarak lebih kurang satu kilometer dari bibir pantai. Diperkirakan, jalur evakuasi ini cukup aman bagi warga. Terlebih, jalan lingkungan di sekitar bukit diperuntukkan evakuasi dan sudah diaspal sejak 2010 lalu.
“Semoga tidak terjadi apa-apa. Kami evakuasi ke bukit ini, karena sudah ada warga yang melihat keadaan pantai. Katanya, pantai sudah mulai surut karena itu warga mulai memadati bukit evakuasi ini,” katanya.
Tidak hanya itu, salah seorang pengungsi lain, Armaida (49) mengatakan, ia akan tetap berdiam untuk beberapa jam di perbukitan itu hingga BMKG mencabut peringatan dini tsunami.
“Namanya evakuasi, bagaimanapun yang penting kita tunggu pembaruan imbauan dari BMKG. Berdoa terus agar tidak terjadi apa-apa,” tuturnya. (*)