Kondisi Masyarakat Pascagempa di Mentawai, Malam di Pengungsian Siang Kembali Beraktivitas 

Warga Dusun Labuhan Bajau, Desa Sigapokna, Siberut Barat mengungsi pada malam hari

MENTAWAI, HARIANHALUAN.ID — Pascagempa dengan magnitudo 6,9 yang terjadi pada Selasa (25/04) dini hari lalu, membuat masyarakat Mentawai khususnya, masyarakat Siberut Barat yang tinggal di pesisir pantai dan sekitarnya meningkatkan kesiapsiagaan.

Kesiapsiagaan tersebut dilihat dari pola hidup yang berbeda, yang mana masyarakat terpaksa bertahan di pengungsian pada malam hari, sedangkan siangnya masyarakat tersebut kembali ke rumah lagi untuk beraktivitas seperti biasanya dan tetap selalu waspada.

Kepada Desa Sigapokna Elias Piau menyebutkan ada beberapa Kepala Keluarga (KK) di wilayahnya yang masih melakukan pengungsian khususnya masyarakat Dusun Labuhan Bajau, Desa Sigapokna, masyarakat mendirikan tenda dan membentangkan tikar seadanya.

“Begitulah sementara kondisi masyarakat kita, khususnya warga dusun labuhan bajau, masih terus melakukan pengungsian, hingga nanti situasinya benar-benar, karena masyarakat mewaspadai gempa susulan, “begitulah informasi dari Elias Piau dalam WhatsApp grup kebencanaan Mentawai, Rabu (26/4).

Sementara itu Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Mentawai Amir Ahmari kepada haluan membenarkan hingga saat ini masih ada masyarakat yang melakukan pengungsian  pada malam hari, namun pada siang hari masyarakat kembali ke rumah masing-masing untuk beraktivitas.

“Kita sudah melakukan pendataan melalui camat dan kepala desa terkait masyarakat yang melakukan pengungsian yaitu 3 Desa di Siberut Barat yang dekat dengan titik gempa yaitu yakni Desa Simalegi, Simatalu dan Sigapokna, kemudia 1 Desa di Siberut Utara yaitu Desa Sikabaluan semuanya berjumlah sebanyak 2049 KK, “paparnya.

Ia menyebutkan hingga saat ini pihaknya belum ada menerima laporan adanya kerusakan bangunan dari dampa gempa dengan magnitudo 6,9 tersebut, namun pihaknya tetap menunggu laporan jika ada kerusakan atau korban jiwa atau ada masyarakat yang luka-luka akibat gempa tersebut.

“ Jadi kesimpulannya tidak ada korban jiwa atau luka-luka ataupun kerusakan bangunan pascagempa kemarin. Jika ada laporan kerusakan kami akan laporkan. Sementara itu kita juga sedang melakukan koordinasi berdasarkan hasil rapat kemaren, terkait penyaluran bantuan, karena anggaran juga sangat terbatas, bantuan juga ada sebagian dari Dinas Sosial,” imbuhnya

Pihaknya juga mengimbau kepada masyarakat agar tidak panik dan selalu waspada terhadap kemungkinan adanya gempa susulan, jika terjadi goncangan gempa segera melakukan evakuasi mandiri ke tempat yang lebih tinggi dan aman. (red)

Exit mobile version