BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID – Mahasiswa Universitas Islam Negeri Sjech M. Djamil Djambek (UIN SMDD) Bukittinggj menggelar unjuk rasa di depan gedung rektorat kampus tersebut, Kamis (8/6).
Dalam orasinya, para mahasiswa menuntut perbaikan manajemen salah satu universitas terbesar di Sumatera Barat itu. Menurut mereka, banyak kebijakan universitas yang tidak adil dan tidak berpihak kepada mahasiswa.
“Kampus ini dalam keadaan yang tidak sehat dan kampus dijadikan ladang bisnis untuk memperkaya pimpinan kampus ini,” ungkap salah seorang orator di depan para pengunjuk rasa yang terus meminta pihak rektorat untuk turun menemui mereka.
Selain itu, para mahasiswa juga mempertanyakan kebijakan universitas yang mengharuskan mahasiswa untuk pindah faskes ke Klinik Pratama UIN SMDD Bukittinggi.
“Bagi mahasiswa yang belum memindahkan diancam tidak bisa mengikuti KKN. Sebelumnya, pemindahan faskes ini juga dikaitkan dengan beasiswa KIP semester ganjil tahun 2023. Bagi yang tidak memindahkan faskesnya, maka beasiswa KIP tidak akan dicairkan,” jelas orator lainnya.
Lebih kurang satu jam berorasi, pihak kampus yang diwakili wakil rektor menemui para pengunjuk rasa. Namun, nampaknya mahasiswa tidak puas dengan pertemuan tersebut. Mereka meminta rektor langsung yang turun untuk berdiskusi bersama mereka terkait tuntutan yang disampaikan.
Hingga sore hari, para mahasiswa masih memadati halaman rektorat kampus tersebut. Karena tak kunjung bertemu rektor, sebagian dari mereka memaksa masuk ke gedung rektorat dan memajang berbagai spanduk tuntutan di gedung para pimpinan kampua itu. Hingga saat berita ini diturunkan, belum ada pihak kampus yang bisa dikonfirmasi terkait unjuk rasa ini. (h/wet)