PADANG, HARIANHALUAN.ID — Polresta Padang menjadwalkan pemanggilan terhadap Y, oknum pimpinan yayasan sekolah islam ternama di Kota Padang yang dilaporkan ke polisi atas tuduhan pelecehan seksual terhadap siswi Sekolah Dasar.
Kasat Reskrim Polresta Padang, Kompol Dedy Ardiansyah Putra mengatakan, pemanggilan klarifikasi terhadap terlapor yang diketahui pernah menjadi Eks petinggi Ombudsman Sumbar ini, dijadwalkan dilakukan pada hari ini, Rabu (18/10/2023).
“Iya, hari ini kami jadwalkan pemanggilan (permintaan keterangan) terhadap terlapor,” ujar Kompol Dedy Ardiansyah Putra saat dikonfirmasi awak media via WhatsApp.
Meski memastikan bahwa kasus dugaan pelecehan seksual ini akan tetap berlanjut, namun Kasat Reskrim mengaku belum bisa memastikan pemanggilan terlapor akan dilakukan jam berapa dan lokasi permintaan keterangan.
“Yang jelas kami minta keterangannya, rencana hari ini. Hari ini kami mau datangi pelaku sekaligus meminta keterangannya,” katanya.
Ia menambahkan, kasus dugaan pelecehan seksual ini, diperkirakan terjadi sekitar bulan bulan Agustus 2023 lalu. Usai mendapatkan laporan, Polresta Padang langsung melakukan penyelidikan.
Dari hasil penyelidikan polisi, Siswi SD yang diduga telah menjadi korban, sejauh ini diperkirakan berjumlah empat orang. Meski begitu, polisi baru melakukan pemeriksaan terhadap satu orang korban.
“Saksi korban yang diperiksa satu orang, korban ada empat. Dua pelecehan secara fisik, dua secara verbal,” pungkasnya.
Diberitakan sebelumnya, seorang oknum pengurus Yayasan Sekolah Dasar (SD) Islam di Kota Padang, dilaporkan ke polisi lantaran diduga melakukan aksi pelecehan seksual secara fisik dan verbal kepada sejumlah siswi perempuan.
Aksi bejat yang memalukan dunia pendidikan Sumatra Barat itu, pertama kali terungkap usai video pengakuan siswa yang menjadi korban viral di dunia maya sejak Senin (16/10/2023) kemarin.
Dalam video itu, seorang siswa SD mengaku bahwa dirinya ditanyai pertanyaan-pertanyaan tabu yang menjurus mesum dengan dalih pembelajaran pendewasaan oleh salah seorang pengurus yayasan berinisial Y.
“Kata pak Y, apakah sudah pernah melihat mama sama papa main?. Saya bilang tidak tahu. Kemudian dia tanya lagi, apakah pernah liat mama sama papa ciuman? Kalau pernah itu tanda-tanda mau main,” ucap seorang siswi dalam video pengakuan yang beredar.
Berdasarkan informasi yang beredar, kasus pelecehan seksual ini, diduga terjadi di lingkungan SD Islam yayasan Baiturrahmah Kota Padang.
Namun begitu. Kepala SD Baiturrahmah, Dores Okta Feri mengaku bahwa dirinya masih belum bisa berkomentar banyak terkait kejadian ini lantaran proses hukum sedang berjalan.
“Saya belum bisa jelaskan, karena ini kasus belum jelas, jangan-jangan laporan kami ditolak, nanti jatuhnya pencemaran nama baik kan, nanti kalau statusnya sudah jelas, baru kami komentar, ini kan belum,” ucapnya via seluler usai gagal ditemui secara langsung oleh awak media di sekolah tersebut.
Pantauan Harianhaluan.id, aktivitas belajar dan mengajar siswa di sekolah sampai saat ini terpantau tetap berjalan seperti biasa. (*).