HARIANHALUAN.ID —Gunung Marapi yang terletak di perbatasan Kabupaten Agam dan Kabupaten Tanah Datar, Sumatera Barat, meletus cukup kuat Minggu (3/11/2023) sore.
Erupsi tersebut membuat hujan abu vulkanis tipis mulai turun di daerah sekitaran kaki Gunung Marapi di Kota Bukittinggi dan Kabupaten Agam.
Abu vulkanis yang turun berukuran cukup halus dan berbentuk seperti pasir sungai. Abu ini cukup mengganggu pernafasan dan membuat para pengendara harus menurunkan kaca helm saat berkendara.
Diketahui, Erupsi letusan gunung Marapi kali ini cukup kuat. Bunyi dentuman bahkan terdengar hingga Nagari Gaduik. Kecamatan Tilatang Kamang, yang berada cukup jauh dari kaki gunung Marapi.
Data dari KESDM, Badan Geologi, PVMBG Pos Pengamatan Gunung Api Marapi disebutkan bahwa erupsi Gunung Marapi Sumbar terjadi pada Minggu (3/12/2023) sore pukul 14.54 WIB, namun tinggi kolom abu tidak teramati.
Erupsi ini terekam di seismogram dengan amplitudo maksimum 30 mm dan durasi sementara ini lebih kurang 4 menit 41 detik. Erupsi masih berlangsung saat laporan sedang dibuat,” demikian laporan dari KESDM.
Saat ini, Gunung Marapi berada pada status atau level II (Waspada).
“Masyarakat di sekitar Gunung Marapi dan pengunjung atau wisatawan tidak diperbolehkan mendaki Gunung Marapi pada radius tiga kilometer dari kawah atau puncak,” ucap badan tersebut. (*)