BUKITTINGGI, HARIANHALUAN.ID — Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) resmi menghentikan kegiatan peledakan bebatuan sisa material erupsi Gunung Marapi. Upaya untuk mengantisipasi bencana banjir lahar dingin susulan ini dinilai tak lagi efektif.
Dari evaluasi yang dilakukan terdapat beberapa batuan besar yang menancap cukup kuat ke perut bumi sehingga tidak berhasil diledakkan. Apabila dipaksakan, BNPB mengkhawatirkan hal itu justru dapat merusak struktur lainnya.
Direktur Dukungan Sumber Daya Darurat BNPB Agus Riyanto menyebutkan, tim telah meledakkan dua hingga tiga kali bebatuan material Gunung Marapi yang menumpuk di sekitar lereng gunung api aktif itu. “Paling tidak bebatuan yang agak besar di bagian hulu Kabupaten Agam sudah tertangani dan diharapkan dapat mengurangi risiko,” ucapnya.
Peledakan batuan Gunung Marapi ini merupakan salah satu dari empat kesepakatan pemangku kepentingan terkait penanggulangan bencana lahar dingin Gunung Marapi yang menerjang Kabupaten Agam, Kabupaten Tanah Datar, dan Kota Padang Panjang.
BNPB melihat untuk melakukan normalisasi sungai yang berhulu dari Gunung Marapi membutuhkan tenaga, upaya, serta waktu, yang cukup panjang. Oleh karena itu, BNPB akan fokus pada penanganan prioritas, seperti pembangunan sabo dam hingga pemasangan alat pendeteksi dini atau early warning system (EWS). (*)