“Hal ini menunjukkan masih banyak pekerja di Pasaman Barat yang belum mendapatkan perlindungan sosial. Mereka, ibaratnya, belum memiliki rumah. Jika terjadi hujan, mereka akan kedinginan,” ujarnya.
Ia juga menyoroti kurangnya edukasi dan sosialisasi terkait BPJS Ketenagakerjaan sebagai salah satu faktor penghambat.
“Dengan jumlah nagari yang mencapai 90 dan 11 kecamatan di Pasaman Barat, sosialisasi mengenai manfaat BPJS Ketenagakerjaan belum merata. Oleh karena itu, edukasi tentang program ini harus terus dimaksimalkan agar seluruh masyarakat memahami pentingnya memiliki jaminan sosial,” lanjutnya.
Di akhir sambutannya, Risnawanto mengajak semua pihak, khususnya BPJS Ketenagakerjaan, untuk lebih proaktif memberikan perlindungan kepada tenaga kerja di Pasaman Barat.
“BPJS Ketenagakerjaan memiliki peran besar dalam memberikan kesejahteraan sosial bagi masyarakat. Kita harus memastikan seluruh pekerja mendapatkan manfaat dari program ini,” tutupnya.
Sementara itu, Kepala BPJS Ketenagakerjaan Cabang Pasaman Barat, Ana Rizqi Toyyibah, mengapresiasi pihak-pihak yang telah berperan aktif dalam melakukan sosialisasi dan edukasi mengenai BPJS Ketenagakerjaan, khususnya di daerah-daerah terpencil.