HARIANHALUAN.ID – Bank Indonesia (BI) Sumatera Barat (Sumbar) sebut program Makan Bergizi Gratis (MBG) bisa menjadi salah satu alternatif dalam mengendalikan laju inflasi. Pasalnya, dengan adanya program MBG tersebut akan memacu produksi pangan di Sumbar.
Demikian disampaikan oleh Kepala BI Sumbar, Mohamad Abdul Majid Ikram saat media breafing, Kamis (23/1) di Kantor BI Sumbar. Ia menyebutkan, program MBG ini akan meningkatkan kebutuhan pangan yang lebih besar khususnya beras.
“Beras kerap menjadi salah satu komoditas selain cabai merah keriting, jengkol dan bawang merah, penyebab inflasi di Sumbar. Nah, dengan adanya program MBG maka kebutuhan beras tentu lebih tinggi,” ucapnya.
Hal ini, katanya, diharapkan bisa dimanfaatkan pemerintah daerah dengan menggenjot produksi gabah.
“Sebaliknya, apabila pemerintah tidak bisa menjaga atau menyiapkan kebutuhan beras tersebut, maka akan berimbas pada pemenuhan kebutuhan beras dari provinsi lain yang bisa menyebabkan inflasi tentunya,” tambahnya.
Sementara itu, BI juga mendorong kepala daerah cermat dan jeli menyiapkan kebutuhan lauk-pauk serta buah dan sayur yang menjadi kebutuhan MBG. Secara tidak langsung ini juga akan membantu menggerakkan ekonomi petani dan nelayan di 19 kabupaten dan kota.
“Artinya, pemerintah harus bisa memastikan dan menjaga ketersediaan bahan-bahan seperti beras, buah-buahan dan lauk-pauk agar program MBG berjalan baik sehingga tidak berdampak pada inflasi,” imbuhnya.
Sementara itu, berdasar hasil rapat Pemerintah Provinsi Sumbar dan Badan Gizi Nasional serta pihak terkait lainnya, program percontohan MBG di Sumbar akan diperluas. Sebelumnya, percontohan hanya dilaksanakan di Kota Pariaman, Padang Pariaman, Kota Payakumbuh, dan Pesisir Selatan. Mulai Akhir Januari hingga April 2025, MBG berangsur dilaksanakan di daerah lainnya, seperti di Kota Padang, Kabupaten Pasaman Barat, Pasaman, Lima Puluh Kota dan Kabupaten Solok.
Sejak diluncurkan, MBG telah dinikmati belasan ribu siswa pada empat daerah di Sumbar. Rinciannya, 3.456 pelajar di Kota Pariaman, 3.040 pelajar di Kabupaten Padang Pariaman, 2.167 pelajar di Kota Payakumbuh, sebanyak 401 pelajar di Kabupaten Pesisir Selatan. (h/win)