Teks foto : KKSPN Disdikbud Kota Bukittinggi menggelar Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 48 tutup buku tahun 2024 di Hotel Pusako Bukittinggi, Kamis (20/2). GATOT
BUKITTINGI, HARIANHALUAN.ID — Koperasi Konsumen Syariah Pegawai Negeri (KKSPN) Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kota Bukittinggi berhasil meningkatkan jumlah aset koperasi di tahun buku 2024.
Sampai dengan 31 Desember 2024, aset koperasi tercatat sebesar Rp 72.467.193.378. Total aset di tahun buku 2024 tersebut meningkat dibanding tahun buku 2023 yang berjumlah sebesar Rp 68.560.206.716.
Aset yang dimiliki itu merupakan sumber modal koperasi yang berasal dari kewajiban jangka pendek, hutang dana-dana, kewajiban jangka panjang, ekuitas modal anggota, modal donasi, cadangan, dan sisa hasil usaha (SHU). “Kita bersyukur karena aset koperasi di 2024 mengalami kenaikan sebesar 3.906.986.662 atau meningkat sebesar 5,7 persen,” ujar Ketua KKSPN Disdikbud Kota Bukittinggi H.M Aswir dalam Rapat Anggota Tahunan (RAT) ke 48 tutup buku tahun 2024 di Hotel Pusako Bukittinggi, Kamis (20/2).
Kegiatan RAT tetsebut dibuka oleh Wakil Wali Kota Bukittinggi H. Buya Marfendi, dan dihadiri oleh Kepala Disdidikbud Bukittinggi yang diwakili Sekretaris Jeki, Kepala Dinas Koperasi, UKM dan Tenaga Kerja diwakili Sekretaris Yopi Zulfikar, Ketua Dekopinda Bukittinggi, Pengurus dan Pengawas KKSPN, serta perwakikan angota koperasi dari 71 unit. M. Aswir didampingi Wakil Ketua Maswardi mengatakan, RAT yang digelar dalam rangka pertanggungjawaban pengurus dan pengawas koperasi kepada angggota.
Dalam RAT pengurus menyampaikan hasil laporan pertanggungjawaban pengurus dan pengawas di tahun buku 2024. KKSPN Disdikbud Bukittinggi ujar Aswir, mengelola tiga unit bidang usaha yakni unit usaha pertokohan, unit usaha pembiayaan, dan unit usaha kesejahteraan. Unit usaha pertokohan bertujuan untuk melayani anggota dalam memenuhi kebutuhan sehari hari.
Unit usaha toko ini menyediakan barang harian seperti barang kelontong, kosmetik, alat kebersihan, pakaian, dan lain lain. Pada 2024 lalu, volume penjualan unit usaha toko adalah sebesar Rp 1.244.050.300. Jika dibandingkan dengan volume penjualan di 2023 sebesar 1.121.360.600, maka volume penjualan meningkat sebesar Rp 122.689.700 atau 10,94 persen.
“Sisa Hasil Usaha (SHU) toko di 2024 adalah sebesar Rp 48.727.093,86. Bila dibandingkan dengan SHU 2023 sebesar Rp 56.876.892, maka SHU di 2024 mengalami penurunan sebesar Rp 8.149.798,14,” kata M. Aswir yang juga didampingi ketua pengawas koperasi Januardi.
Untuk unit usaha pembiayaan ujarnya, terdiri dari pembiayaan murabahah (jual beli), ijarah (upah), hiwalah (pengalihan utang), Wadiah (tabungan), serta multijasa dan multiguna. Pada 2024, realisasi unit usaha pembiayaan adalah sebesar Rp 36.626.000.000. Pembiayaan ini diberikan kepada 253 orang anggota. Sedangkan di 2023, volume pembiayan berjumlah sebesar Rp 27.318.800.000 yang diberikan kepada 176 orang anggota.
Jika dibandingkan, maka pada 2024 terdapat peningkatan realisasi pembiayaan sebesar Rp 9.307.200.000 atau 34,07 persen. Besar SHU unit usaha pembiayaan di 2024 adalah Rp 457.315.911. Sementara SHU 2023 berjumlah Rp 326.120.821. SHU ini mengalami kenaikan sebesar Rp 131.195.090 atau 40,23 persen.
Untuk unit usaha kesejahteraan bertujuan untuk melayani anggota yang berkeinginan membeli barang yang tidak tersedia di toko, seperti barang elektronik, sepeda motor, mobil, Hp, perabot rumah tangga, bahan bangunan dan lain-lain. Barang barang tersebut dapat dibeli oleh anggota di tempat lain dan dananya dari koperasi.
Menurut Aswir, unit usaha kesejahteraan ini berkembang untuk memenuhi kebutuhan anggota yang mendesak, atau kebutuhan yang tidak tercaver oleh unit usaha pembiayaan. Besar Pembiayaan unit usaha kesejahteraan ini maksimal Rp 50.000.000 dengan jangka waktu maksimal 40 kali angsuran.
Pada 2024 ucapnya, pembiayaan unit usaha kesejahteraan yang telah disalurkan kepada anggota sebesar 1.955.000.000. Sementara pada 2023 disalurkan sebesar Rp 1.844.000.000, atau terjadi kenaikan sebesar Rp 111.000.000.
“SHU unit usaha kesejahteraan pada 2024 adalah Rp 100.494.795. Sedangkan SHU pada 2023 adalah Rp 87.781.590. Ini artinya terjadi kenaikan SHU sebesar Rp 12.713.205 atau 14,48 persen,” terang Azwir.
Sampai dengan 31 Desember 2024 Imbuh Aswir, jumlah anggota KKSPN Disdikbud Bukittinggi berjumlah 817 orang. Dari jumlah tersebut, anggota koperasi yang paling banyak itu berasal dari guru SD, guru SMP, guru SMA dan pensiunan.
“Selama 2024, jumlah anggota baru yang masuk sebanyak 83 orang, dan anggota yang keluar sebanyak 46 orang. Anggota yang keluar ini diantaranya ada yang meninggal dunia, pensiun, pindah tugas dan permintaan sendiri,” tutur Aswir.
Wakil Wali Kota Bukittinggi Marfendi menyampaikan apresiasi terhadap capaian dan perkembangan KKPNS Diadikbud Bukittinggi. Ia menilai koperasi yang didirikan pada 1975 silam ini telah mampu mensejahterakan anggotanya.
“Kami mengapresiasi jajaran pengurus, badan pengawas, pembina dan anggota koperasi yang telah membesarkan koperasi ini. Kita berharap koperasi ini dapat terus berkembang dan menjadi solusi bagi semua anggota,” ujar Marfendi. (*)