HARIANHALUAN.ID – Asosiasi Pengusaha Indonesia (APINDO) Sumbar menggelar Rapat Kerja Konsultasi Provinsi (Rakerkonprov) DPP Apindo Sumbar 2025, Rabu (26/2/2025).
Ketua Apindo Sumbar, Rina Pangeran mengatakan Rakerkonprov ini mengangkat tema meningkatkan kolaborasi dan sinergitas DPP-DPK APINDO bersama pemerintah, menggali potensi daerah guna mendorong perekonomian Sumbar.
“Sesuai tema, Apindo Sumbar mengundang Kadis terkait untuk bersama-sama kita berkolaborasi dengan pemerintah,” ujarnya.
Disisi lain Apindo Sumbar juga melihat potensi dan mendorong perekonomian di daerah.
“DPK di daerah berharap melalui Kadis kita mendapat informasi terkait apa potensi daerah masing-masih. Sehingga bisa dicarikan solusi apa yang disa kita lakukan di daerah masing-masing,” tuturnya.
Rakerkonprov ini juga melirik permasalahan lainnya seperti mendorong perekonomian.
“Mudah-mudahan untuk Sumbar kita bisa mencari solusi,” ujarnya.
Rina juga menjelaskan Apindo Sumbar siap bertekad kuat menjadikan, Sumbar pusat industri halal, maju, sejahtera dan berkelanjutan.
Apindo kedepannya akan menjalankan tugasnya menciptakan iklim usaha kondisif dan meningkatkan lapangan kerja.
Seperti diketahui, Apindo hadir memberi bimbingan dan pendampingan untuk perusahaan di Sumbar.
Lebih lanjut dikatakan Rina ada bagian/divisi baru yang diaktifkan di Apindo untuk mengevaluasi peraturan perintah yang kontraproduktif.
Kegiatan turut dihadiri Ketua Bidang Organisasi DPN Apindo, Anthony Hilman. Anthony juga memberi tantangan Apindo Sumbar untuk menjadi tuan rumah rakernas 2025.
Ia juga menyampaikan apresiasinya kepada seluruh DPP dan DPK Apindo atas dedikasi dan komitmennya dalam mensukseskan Rakerkonprov 2025.
“Kami sangat mengapresiasi seluruh DPP dan DPK atas dedikasi dan komitmennya mensukseskan Rakerkonprov ini untuk membangun perekonomian di Sumatera Barat yang lebih baik,” kata Anthony.
Anthony juga menyoroti beberapa tantangan yang dihadapi pelaku usaha saat ini, termasuk digitalisasi usaha dan perkembangan teknologi yang menuntut pelaku usaha untuk beradaptasi.
“Kita menghadapi era digitalisasi usaha dan perkembangan teknologi yang menuntut pelaku usaha siap beradaptasi dengan transformasi digital guna meningkatkan efisiensi dan daya saing. Ini harus diantisipasi oleh pelaku usaha,” tegas Anthony.
Tantangan lain yang disebutkan adalah kualitas SDM yang perlu ditingkatkan melalui pelatihan dan pendidikan yang relevan, pemerataan infrastruktur yang menjadi kunci dalam mendukung mobilitas dan distribusi barang, serta harmonisasi regulasi antara pemerintah pusat dan daerah untuk menciptakan iklim usaha yang kondusif.
“Semoga hasil Rakerkonprov membawa dampak nyata bagi dunia usaha dan masyarakat luas di Sumatera Barat,” harap Anthony.
Di tempat yang sama, Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Sumatera Barat, Adib Alfikri, yang membuka Rakerkonprov DPP Apindo Sumatera Barat Tahun 2025, menekankan pentingnya memperkuat sinergi antara Apindo dan pemerintah.
“Selama ini hubungan kerja tidak hanya formalitas karena bisa terjalin kerja sama Apindo dengan pemerintah. Ke depan, sinergi ini akan lebih mantap,” ungkap Adib.
Ia mengajak seluruh pihak untuk bersama-sama mensinergikan program-program yang ada di Apindo dengan program pemerintah. “Perlu kita pedomani untuk bisa mensinergikan program-program yang ada di Apindo dengan yang ada di pemerintah. Mari kita bersama-sama untuk menumbuhkan dan mengembangkan potensi kita dengan rencana-rencana strategi program kerja yang akan dilaksanakan,” katanya.
Dalam kegiatan Rakerkonprov DPP Apindo Sumatera Barat Tahun 2025 juga dilakukan penyerahan sertifikat penghargaan dan plakat kepada DPN Apindo dan Dewan Pertimbangan DPP Apindo Sumatera Barat. Selain itu, acara juga diisi dengan pelantikan dan pengukuhan DPKab Pesisir Selatan dan DPKota Payakumbuh (h/yes)