Tahun Ajaran Baru Tak Pengaruhi Jual Beli Emas

jual beli emas

Pengunjung di Toko Emas Murni Pasar Raya Padang sedang bertransaksi dengan karyawan toko untuk membeli emas, Senin (6/6/2022). PUTRI WULANDARI

HALUANNEWS, PADANG – Aktivitas menjual dan membeli emas tidak berpengaruh kepada harga emas pada tahun ajaran baru. Karena, di saat harga emas turun, banyak warga yang ingin membeli emas dengan alasan untuk investasi.

Di sisi lain, ada juga yang menjual emas untuk kebutuhan perlengkapan sekolah meski harga emas sedang turun. Pada Senin (6/6/2022) terlihat di Toko Emas Murni Pasar Raya Padang harga emas 99 persen berada pada harga Rp2.200.000 turun dari harga sebelumnya Rp2.220.000. Harga emas tersebut turun sekitar Rp20.000 sejak satu pekan lalu.

Karyawan Toko Mas Murni, Fadly menyampaikan, harga turun sudah sejak dua hari ini. Harga tersebut terus mengikuti harga emas dunia. Sementara itu, transaksi jual dan beli berlangsung tidak seimbang.

“Transaksi saat ini berlangsung tidak imbang antara yang beli dan jual. Meskipun beberapa waktu yang lalu konsumen yang datang lebih banyak yang menjual, karena memasuki tahun ajaran baru bahkan ada juga konsumen yang membeli selagi harga emas turun untuk berinvestasi,” ujarnya.

Disampaikannya, untuk harga mas 70 persen berada pada harga Rp760.000 per gram dan mas 75 persen berada pada harga Rp850.000 per gram. Emas perhiasan tersebut tersedia dengan berbagai macam model yang menarik untuk semua kalangan.

“Untuk harga mas 70 persen dan 75 persen ink nya juga stabil meskipun hanya sedikit,” ujarnya.

Salah seorang konsumen yang berkunjung ke toko mas Ririn (32) warga Pasar Baru mengaku ingin beli perhiasan. Selain harga sedang turun, ia juga ingin berinvestasi dengan mas.

“Harga yang sedang turun harus dimanfaatkan untuk beli emas. Selain itu, bisa dijuga untuk investasi jika sewaktu-waktu butuh uang emas bisa di jual,” tuturnya.

Warga lainnya, Rahmi (39) warga Parak Karakah yang mengaku harus menjual emas karena terdesak ekonomi. Ia mengaku, menjual emas karena kebutuhan sekolah anaknya.

“Terpaksa menjual emas dulu untuk keperluan perlengkapan sekolah. Nanti bisa dibeli lagi kalau keperluan sudah tercu kupi,” tuturnya. (*)

Exit mobile version