PADANG, HARIANHALUAN.ID — Memasuki minggu terakhir Bulan Ramadan 1446 H, umat Muslim sudah bersiap siap untuk menyambut Lebaran. Salah satunya adalah dengan menyiapkan menu hidangan penyambut tamu yang datang, yakni kue kue kering.
Seiring dengan itu, Kue Kering Rose yang setia menemani momen Idulfitri sejak lebih dari 60 tahun lalu, juga laris manis diburu pelanggannya. Setiap hari rumah produksi Kue Kering Rose di Jl HOS Cokroaminoto no 75 Padang, ramai oleh pembeli yang datang untuk memborong aneka jenis kue kering legend tersebut.
“Saat ini kami telah memproduksi kue lebih banyak dari tahun tahun sebelumnya, dan sebagian besar pelanggan kami sudah memborong kue. Karena mereka takut jika terlambat, Kue Rose pasti sudah habis. Jadi segera saja datang ke sini bagi yang ingin beli, karena karyawan kami juga mau persiapan Lebaran pula,” kata generasi penerus Owner Kue Rose, Linda kepada Haluan, Senin (24/3).
Lemari antik tempat memajang aneka kue kering jadul seperti nastar nenas, kue kenari, kue kacang, kue semprit, kue aster, spekulas, cornflakes, skippy, petak coklat, kue koya mulai terlihat berkurang isinya karena ramainya pelanggan yang datang. Harga kue bervariasi, mulai dari Rp45 ribu per kotak nya.
Meskipun jenis kue yang diproduksi di sjni adalah kue jadul, namun rasa dan kualitas nya tak terkalahkan oleh kue kue kering kekinian. “Kami mengutamakan kualitas karena dibuat dari bahan bahan pilihan, mempertahankan rasa serta dibuat dengan memakai bahan bahan yang halal. Kue ini, tetap sama rasa dan kualitasnya sejak awal diproduksi lebih dari 60 tahun lalu oleh orangtua kami,” kata Linda.
Suci, salah seorang pelanggan Kue Kering Rose menyebutkan, ia selalu menyajikan Kue Rose pada momen Idulfitri. “Sudah jadi tradisi kami sekeluarga. Sejak nenek saya, mama saya dan sekarang saya dan keluarga, selalu menyajikan Kue Rose untuk tamu tamu yang datang berlebaran ke rumah,” kata Suci sambil memolih beberapa nastar nenas favoritnya.
Pelanggan lainnya, Puteri mengaku selalu membeli Kue Kering Rose untuk momen Idulfitri. Meski demikian, karena kue kering Rose hanya diproduksi dua kali setahun yakni untuk menyambut Idulfitri dan Imlek, ia juga selalu membelinya pada kedua momen itu. “Dua momen ini tak pernah saya lupakan, sebab pada saat inilah saya bisa melepaskan kerinduan menikmati kue kering legend ini,” kata Puteri.
“Bagi pelanggan yang tak ingin kehabisan, sebaiknya segera saja datang ke sini. Sebab, saat ini stok kami hampir habis. Kami akan berproduksi lagi untuk menyambut Imlek mendatang,” kata Linda. (h/atv)